Dua yang Tak Terpisahkan: Diet dan Nutrisi
Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan atau sering disebut status gizi. Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan optimum, di mana jaringan jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimum/seimbang.
Sebaliknya, Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan gizi (overnutrition), dan kekurangan gizi (undernutrition).
Beberapa bahan kimia yang berperan sebagai zat gizi adalah karbohidrat, protein, asam lemak, vitamin, dan mineral. Bahan kimia seperti serat makanan dan metabolit sekunder tanaman merupakan bagian dari makanan tetapi tidak diklasifikasikan sebagai gizi.
- Perawatan dan Pengobatan terhadap Malnutrisi Energi Protein
- Seberapa Efektif Personalised Nutrition bagi Kesehatan?
- Puasa dan Diabetes: Menentukan Tingkat Risiko dan Asupan Nutrisi
- Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) untuk memberikan kebutuhan kalori dan protein guna mencegah kerusakan jaringan tubuh dan menambah berat badan hingga mencapai normal
- Diet rendah kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal dan mempertahankan status gizi yang optimal. Diet ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran
- Diet tinggi serat yang ditujukan untuk penderita susah buang air besar atau penyakit saluran cerna
- Diet Rendah Protein ditujukan kepada penderita gangguan ginjal, dimana jumlah protein disesuaikan dengan kemampuan ginjal
- Diet rendah garam yang bertujuan untuk membantu menurunkan edema tubuh, dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
- Diet rendah kolesterol dan lemak, diet ini bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol darah dan menurunkan berat badan pada penderita obesitas.
- Karbohidrat 50-60% dari total kebutuhan energi.
- Protein terdiri dari 15-25% dari total energi dimana 50% protein dari sumber hewani
- Lemak terdiri dari 25-30% dari total energi, dimana sumber lemak yang direkomendasikan yaitu asam lemak esensial (minyak sayur), Omega 3 (meningkatkan proses fagositosis oleh makrofag dan neutrofil), dan omega 9 (menurunkan inflamasi yang termediasi IL-1 beta)
- Vitamin A, berfungsi untuk melindungi mulut, lambung, usus, dan pernafasan dari risiko infeksi. Suplementasi 600-990 mcg Vit A dianjurkan untuk meningkatkan fungsi leukosit dan sel T.
- Vitamin C, berfungsi untuk meningkatkan pembentukan antibodi untuk sistem imun. rekomendasi konsumsi vitamin C harian sebanyak 100-200 mg/hari dianjurkan terutama dari makanan. Namun pada keadaan infeksi, konsumsi vitamin C 250-800 mg/hari dianjurkan untuk mempercepat masa penyembuhan
- Vitamin E, berfungsi untuk menetralkan radikal bebas. Suplementasi 10 mg/hari dianjurkan, namun pada keadaan infeksi konsumsi 50 mg/hari terutama pada perokok untuk mencegah risiko pneumonia.
- Konsumsi mineral seperti natrium, kalsium dan zinc juga dianjurkan untuk meningkatkan fungsi imunitas selama masa infeksi.
Log in untuk komentar