sejawat indonesia

Dua yang Tak Terpisahkan: Diet dan Nutrisi

Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan atau sering disebut status gizi. Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan optimum, di mana jaringan jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimum/seimbang.

Sebaliknya, Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan gizi (overnutrition), dan kekurangan gizi (undernutrition). 

Beberapa bahan kimia yang berperan sebagai zat gizi adalah karbohidrat, protein, asam lemak, vitamin, dan mineral. Bahan kimia seperti serat makanan dan metabolit sekunder tanaman merupakan bagian dari makanan tetapi tidak diklasifikasikan sebagai gizi. 

Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang mudah dicerna dan lebih cepat digunakan dibandingkan lemak dan protein. Setiap gram karbohidrat dapat menghasilkan sekitar 4-5 kkal. Di dalam tubuh, karbohidrat berada pada sirkulasi tubuh sebagai glukosa, sebagian terdapat pada jaringan hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Kebutuhan energi karbohidrat ini sebesar kisaran 55-67% dari seluruh total kalori. 

Lemak merupakan zat makanan yang tidak larut di dalam air dan sedikit mengandung oksigen, kalori yang dihasilkannya dua kali lebih banyak daripada karbohidrat dalam jumlah yang sama. Tubuh banyak mendapat lemak dari makanan yang dikonsumsi, tetapi tubuh juga membentuk beberapa lemak. Beberapa fungsi umum dari lemak dalam tubuh yaitu: 
1) Lemak merupakan bentuk energi terkonsentrasi yang memberikan kalori sebesar 9 kalori/gram, dua kali jumlah kalori yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein. 
2) Memberdayakan vitamin, lemak akan mempermudah penyerapan vitamin larut lemak yaitu A, D, E, K 
3) Sumber asam lemak esensial seperti asam linoleat dan asam alfa-linoleat. Kedua asam lemak ini penting untuk kulit, pertumbuhan pada anak, dan menjaga sistem imunitas.
4) Jaringan lemak menjadi bantalan dan melindungi organ vital dengan memberikan lapisan lemak penyokong untuk meredam benturan mekanik
5) Penyekat, lapisan lemak memberikan sekat seperti kulit, dan mengelilingi serabut saraf yang menjadi insulator untuk membantu penghantaran impuls saraf 
6) Melumasi tubuh dan jaringan kulit untuk memperlambat hilangnya cairan tubuh ke lingkungan luar. 
Piramida gizi seimbang oleh kemenkes RI dengan 4 prinsip 1) membiasakan makan makanan beraneka ragam 2) pola hidup bersih 3) pola hidup aktif dan berolahraga, 4) pantau berat badan.

Protein merupakan komponen yang penting dari tubuh dan diperlukan untuk menunjang struktur dan fisiologi tubuh. Oleh karena itu, protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. 


Baca Juga:
Terdapat 20 jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas sembilan asam amino esensial dan sebelas asam amino nonesensial. Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein ialah: karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, belerang 0.3%, dan fosfor 0.3%. 

Kebutuhan protein bagi tubuh adalah 10-15% dari total energi dengan proporsi asupan protein nabati adalah 60-80% kebutuhan protein hewani sebesar 20-40% kebutuhan protein. Fungsi protein sangat penting bagi tubuh sebagai: 1) enzim yang sangat berperan dalam pencernaan nutrisi dalam tubuh 2) sebagai protein transport yaitu hemoglobin dan mioglobin dalam pengikatan oksigen 3) Sebagai protein pengatur fisiologi tubuh dalam bentuk hormon 4) Sebagai protein kontraktil untuk memberikan struktur biologi atau kekuatan sel dan jaringan. 

Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen, dan terkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil agar metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan berjalan normal. Sedangkan mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peran penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat di alam makanan nabati.

Pedoman Diet dapat berbeda-beda pada tiap individu tergantung dari berat bedan, umur (terbagi menjadi diet pada masa tumbuh kembang, hingga lansia) dan kondisi kesehatan individu (Misalnya: diet pada pasien stroke, ibu hamil, diabetes, dll). Beberapa pola diet dasar yang berdasarkan dari kandungan nutrisi: 
  1. Diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) untuk memberikan kebutuhan kalori dan protein guna mencegah kerusakan jaringan tubuh dan menambah berat badan hingga mencapai normal 
  2. Diet rendah kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal dan mempertahankan status gizi yang optimal. Diet ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran
  3. Diet tinggi serat yang ditujukan untuk penderita susah buang air besar atau penyakit saluran cerna
  4. Diet Rendah Protein ditujukan kepada penderita gangguan ginjal, dimana jumlah protein disesuaikan dengan kemampuan ginjal
  5. Diet rendah garam yang bertujuan untuk membantu menurunkan edema tubuh, dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
  6. Diet rendah kolesterol dan lemak, diet ini bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol darah dan menurunkan berat badan pada penderita obesitas. 
Jika status gizi di tubuh kita tidak adekuat, maka dapat terjadi berbagai macam penyakit termasuk infeksi. Semua keadaan infeksi, baik ringan hingga berat akan menyebabkan menurunnya intake, dan meningkatkan kehilangan nutrien. Kehilangan nutrien terjadi karena menurunnya absorbsi dari saluran cerna, hilangnya nutrien dari saluran cerna secara langsung, dan meningkatnya metabolisme tubuh basal terutama saat terjadi demam. 

Infeksi akan mempengaruhi bukan hanya protein dan energi, namun juga nutrien-nutrien lain. Pengaruh infeksi tergantung dari kesehatan individu, keparahan dan durasi dari infeksi, dan diet seseorang selama mengalami infeksi. Secara umum, total kebutuhan energi pada pasien dengan kondisi stabil yaitu 30-35 kkal/kgBB ideal/hari. Pada kondisi demam jumlah kebutuhan energi bertambah 13% setiap kenaikan suhu tubuh 1 C di atas 37C. Dari total kalori yang diberikan, beberapa konsentrasi nutrien yaitu: 
  • Karbohidrat 50-60% dari total kebutuhan energi.
  • Protein terdiri dari 15-25% dari total energi dimana 50% protein dari sumber hewani
  • Lemak terdiri dari 25-30% dari total energi, dimana sumber lemak yang direkomendasikan yaitu asam lemak esensial (minyak sayur), Omega 3 (meningkatkan proses fagositosis oleh makrofag dan neutrofil), dan omega 9 (menurunkan inflamasi yang termediasi IL-1 beta)
  • Vitamin A, berfungsi untuk melindungi mulut, lambung, usus, dan pernafasan dari risiko infeksi. Suplementasi 600-990 mcg Vit A dianjurkan untuk meningkatkan fungsi leukosit dan sel T.
  • Vitamin C, berfungsi untuk meningkatkan pembentukan antibodi untuk sistem imun. rekomendasi konsumsi vitamin C harian sebanyak 100-200 mg/hari dianjurkan terutama dari makanan. Namun pada keadaan infeksi, konsumsi vitamin C 250-800 mg/hari dianjurkan untuk mempercepat masa penyembuhan
  • Vitamin E, berfungsi untuk menetralkan radikal bebas. Suplementasi 10 mg/hari dianjurkan, namun pada keadaan infeksi konsumsi 50 mg/hari terutama pada perokok untuk mencegah risiko pneumonia.
  • Konsumsi mineral seperti natrium, kalsium dan zinc juga dianjurkan untuk meningkatkan fungsi imunitas selama masa infeksi. 
Pada kondisi-kondisi metabolik, terapi diet tergantung dari keadaan metabolik yang mendasari, seperti pada pasien dislipidemia diberikan diet rendah lemak dan kolesterol, Pada pasien under-nutrition diberikan diet tinggi kalori tinggi protein, pada pasien DM dianjurkan untuk diet defisit seimbang dan diet rendah indeks glikemik. Pada pasien obesitas, jumlah kalori diturunkan berdasarkan infeks massa tubuh (IMT). Dikatakan obesitas jika IMT ≥25 kg/m2. Untuk IMT 25-29,9 kg/m2, diet dengan mengurangi 300-500 kkal per hari sudah adekuat. Sebaliknya apabila IMT ≥30 kg/m2, diet harus dikurangi 500-1000 kkal untuk mendapatkan hasil yang adekuat. Semakin banyak defisit kalori maka penurunan berat badan semakin banyak, namun harus tetap diperhatikan penurunan berat badan mencapai 10% berat badan sebelumnya

Saat ini, terdapat macam-macam tren diet populer untuk mencapai berat badan ideal. Tidak dapat dimungkiri bahwa memiliki berat badan ideal adalah impian semua orang untuk menjaga penampilan sekaligus kesehatan. Namun, tidak sedikit dari diet-diet populer ini yang masih kontroversi di kalangan masyarakat. Beberapa pola diet populer seperti diet paleo, food combining, diet alkali, diet shake, diet protein, raw food diet, intermitten fasting, dll sangat populer di kalangan masyarakat yang ingin memiliki berat badan ideal. Nah apakah semua tren diet ini aman, dan dapat diandalkan untuk mencapai berat badan ideal? 

Untuk mengetahui lebih jauh tentang diet dan nutrisi, ikuti Live CME Diet & Nutrition Course for Health and Well-Being hnya di Sejawat Indonesia. Klik di sini untuk mendaftar!


Referensi:

Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaNutrisi dan Imunitas: Sebuah Pelajaran dari Pandemi

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar