sejawat indonesia

Hipertensi pada Usia Lanjut Dikaitkan dengan Menurunnya Risiko Alzheimer

Hipertensi selama ini telah dilaporkan sebagai salah satu faktor risiko untuk demensia. Namun pada studi dari University of California menunjukkan bahwa mereka yang mengalami hipertensi pada umur 80 sampai 90 tahun, mempunyai risiko lebih rendah untuk mendapatkan penyakit Alzheimer, salah satu jenis dari demensia. Terdapat 46,8 juta orang dengan demensia, menurut World Alzheimer Report 2015, dengan total biaya yang dibutuhkan akibat demensia di dunia mencapai 818 milyar juta dollar Amerika, dan diperkirakan akan mencapai angka satu triliun dollar Amerika pada tahun 2018, dan terus naik hingga mencapai angka pengeluaran sebanyak dua triliun pada tahun 2030. Alzheimer terkait dengan kondisi penuaan, dan begitu pula hipertensi. Terdapat beberapa mekanisme di mana tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi otak. Tekanan darah tinggi menyebabkan banyak ketegangan pada arteri dan hal ini kemudian dapat menyebabkan dinding arteri menjadi tebal dan kaku. Penyempitan pada arteri dapat terjadi pada otak, menyebabkan berkurangnya nutrisi penting dan oksigen pada otak, merusak sel-sel otak yang kemudian berperan dalam terjadinya stroke dan demensia vaskuler. Tim peneliti melakukan studi terhadap populasi berumur 90 tahun keatas, yang berasal dari 90+ Study, yang merupakan mantan partisipan dari Leisure World Cohort Study (LWCS) pada tahun 1981. Mereka melakukan estimasi dari onset hipertensi para partisipan dengan menggunakan riwayat penyakit dari partisipan sendiri dan juga berdasarkan data pada LWCS. Pada saat penelitian ini berlangsung, para partisipan rata-rata berumur 93 tahun, dan 69% diantaranya adalah wanita. Para peneliti juga melakukan pemeriksaan demensia terhadap partisipan setiap enam bulan dalam waktu penelitian. Pada hasil penelitian, terdapat 259 orang pasien yang mendapatkan demensia. Namun peneliti juga menemukan bahwa partisipan yang mengalami hipertensi pada onset 80-90 tahun, mempunyai risiko yang lebih rendah secara signifikan untuk mengidap demensia, dibandingkan dengan mereka yang tidak mempunyai riwayat hipertensi. Hasil ini tetap tidak berubah walaupun partisipan sedang mengonsumsi obat-obatan antihipertensi. Mereka menyimpulkan bahwa hipertensi bukanlah merupakan faktor risiko untuk demensia pada orang tua, dan onset umur hipertensi yang lebih tua berkaitan dengan reduksi terhadap risiko demensia. Mengidap hipertensi pada usia tua dapat bersifat menguntungkan untuk menjaga kognisi tetap utuh melalui mekanisme yang terkait dengan perfusi otak atau vaskuler atau kondisi patologis lainnya [1]. Walau begitu, mekanisme terjadinya hal ini dan mengapa tekanan darah tinggi dapat bersifat sebagai proteksi pada orang tua, belum dapat diketahui secara pasti. Hubungan antara sistem kardiovaskuler dan fungsi otak masih perlu diteliti lebih lanjut untuk lebih mengetahui mekanisme terjadinya hal ini. Dengan pengertian yang lebih mendalam mengenai mekanisme, maka kita dapat membuat rekomendasi angka tekanan darah yang sehat bagi orang berusia lanjut.  
Referensi:
  1. Corrada, Maria et al. "AGE OF ONSET OF HYPERTENSION AND RISK OF DEMENTIA IN THE OLDEST-OLD: THE 90+ STUDY". N.p., 2017. Print.
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaRestriksi Penggunaan Fluoroquinolon dan Kaitannya Terhadap Penurunan Insidensi Infeksi Clostridium Difficile

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar