sejawat indonesia

Obesitas Masa Kanak, Seberapa Berpengaruh Terhadap Mortalitas dan Morbiditas Pada Masa Dewasa?

Obesitas di Indonesia terjadi pada semua kelompok umur dan strata sosial ekonomi. Obesitas merupakan masalah yang serius karena dapat berlanjut hingga usia dewasa. Pada  Tahun 2013, 42 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami obesitas. Sebelumnya telah diketahui, kelebihan berat badan dan obesitas merupakan masalah bagi negara yang berpenghasilan tinggi, namun kelebihan berat badan dan obesitas sekarang meningkat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di perkotaan. Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan akumulasi lemak yang tidak normal yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari apa yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Penyebab obesitas pada anak belum sepenuhnya diketahui, diduga disebabkan adanya interaksi antara faktor genetik dan faktor nongenetik. Faktor sosial ekonomi seperti gaya hidup, pola makan, pendapatan orang tua, tingkat pendidikan orang tua juga memengaruhi terjadinya obesitas pada anak. Hanya sedikit studi yang mencari tahu efek jangka panjang obesitas pada masa anak terhadap penyakit di masa dewasa. Walaupun begitu adanya obesitas yang terjadi pada masa anak dan remaja dikaitkan dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas pada masa dewasa. Contohnya pada lelaki maupun wanita yang mengalami obesitas masa kanak, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, kanker kolon, dan diabetes mellitus di masa dewasa. Belum terdapat mekanisme yang pasti bagaimana obesitas masa kanak ini dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada masa dewasa. Namun, obesitas yang terjadi pada masa anak ini, kemungkinan besar akan bertahan hingga dewasa muda. Tidak terdapat bukti yang jelas obesitas masa kanak dapat meningkatkan risiko stroke maupun kanker payudara. Namun sebuah penilitian mendapatkan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih rendah di masa anak dikaitkan dengan insiden kanker payudara yang lebih rendah. Penyakit kardiovaskular akibat atherosklerosis merupakan salahsatu penyumbang kematian besar di negara maju. Beberapa bukti menunjukkan bahwa proses atherosklerotik pada pembuluh darah, dapat dimulai pasa masa anak. Kebanyakan perkembangan atherosklerosis pada anak bersifat subklinis dan tidak progresif, namun beberapa anak mengalami perkembangan atherosklerosis yang cepat sehingga dapat menimbulkan masalah di usia dewasa. Anak dengan obesitas juga berisiko untuk mengalami hipertensi dan hiperkolesterolemia yang dapat menjadi risiko timbulnya penyakit jantung di usia dewasa. Jaringan lemak, dapat mengeluarkan berbagai adipositokin dan sekresi beberapa sitokin lain yang keseimbangannya dapat terganggu dengan adanya obesitas. Sebagai tambahan obesitas dapat menstimulasi sekresi sitokin proinflamasi seperti interferon-γ (IFN- γ), interleukin 6 (IL-6), dan tumor necrosis factor-α yang dapat meningkatkan risiko infiltrasi dari sel-sel pro-inflamasi menuju jaringan lemak. Keadaan ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut sebagai inflamasi subklinis (metaflammation) yang dapat menyebabkan timbulnya sindrom metabolik yang terjadi pada masa kanak. Proses onkogenik hingga timbulnya keganasan juga dikaitkan dengan lingkungan pro-inflamasi yang terjadi. Beberapa perkembangan tumor membutuhkan lingkungan dengan tingkat inflamasi yang tinggi sehingga dapat berkembang menjadi keganasan. Lingkungan inflamasi yang tinggi dapat meningkatkan proses proliferasi dan mutasi sel maligna dan angiogenesis.  Natural Killer Cell (NK Cell) memiliki fungsi utama dalam terminasi sel-sel yang mengalami mutasi, dan mengatur respon imun dalam memproduksi sitokin-sitokin yang meningkatkan aktivitas anti-tumor. Studi pada anak yang mengalami obesitas, sel NK mengalami supresi dan gangguan fungsi sehingga dapat menjadi faktor risiko dalam perkembangan keganasan dalam beberapa tahun kedepan pada masa dewasa. Obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) yang mulai berkembang pada usia dewasa muda. Hal ini sejalan dengan penelitian kohort yang dilakukan oleh Bjerregaard LG (2018) yang menemukan hubungan yang spesifik antara obesitas masa kanak dengan penyakit DMT2 dan penyakit kardiovaskular. Penelitian lain menemukan bahwa overweight yang terjadi pada umur 7 tahun hingga pubertas dapat meningkatkan risiko DMT2 pada dewasa. Mekanisme perkembangan DMT2 pada pasien obesitas dikaitkan dengan peningkatan resistensi insulin, namun mekanisme pasti hubungan antara obesitas masa kanak dengan perkembangan DMT2 masih perlu dipelajari lebih lanjut. Berat lahir yang besar, dan IMT yang tinggi pada masa anak secara independen masing-masing berhubungan dengan insiden stroke iskemik pada pasien dewasa. Hal ini sejalan dengan penelitian kohort oleh Line K Gjaerde (2017) dengan menggunakan 307.677 partisipan anak dengan rata-rata umur 7 – 13 tahun yang dipantau kadar IMTnya. Dari seluruh sampel, didapatkan insiden stroke iskemik pada masa dewasa sebanyak 3529 wanita, dan 5370 pada sampel laki-laki, dimana insiden stroke yang terjadi berbanding lurus dengan peningkatan IMT pasien dari tahun ke tahun. Untuk menghindari terjadinya stroke iskemik dini pada masa dewasa, sangat penting untuk mengatasi kondisi overweight dan obesitas pada masa anak dengan menjaga berat badan yang ideal.  
Referensi:
- Gjaerde LK, Gamborg M, Angquist L. Association of Childhood Body Mass Index and Change in Body Mass Index with First Adult Ischemic Stroke. Jama Network. 2017
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9478038/
- https://www.cdc.gov/obesity/childhood/causes.html
- Weihe P, Spielmann J, Kielstein. Childhood Obesity and Cancer Risk in Adulthood. Springer Link. 2020.
- Bjerregaard LG, Jensen BW, Angquist L, et al. Change in overweight from childhood to early adulthood and risk of type 2 diabetes. New Engl J Med 2018;378:1302–12.
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaManifestasi Refluks Gastroesophageal Menyebabkan Otitis Media

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar