sejawat indonesia

Perkembangan Terapi Kanker Payudara dari Masa ke Masa

Para dokter telah memulai tatalaksana dari kanker payudara sejak abad ke-19, dengan mastektomi yang pertama kali dilakukan pada tahun 1882. Segala perkembangan yang dibangun di masa lalu telah membuka jalan untuk pencapaian berkelanjutan sampai saat ini. Berikut garis masa bagi perkembangan terapi dari kanker payudara.

1880 - 1949

  • 1882  : Mastektomi pertama untuk kanker payudara pertama kali dilakukan.
  • 1896  : Pengangkatan ovarium pertama sebagai bagian dari terapi kanker.
  • 1902 : Mastektomi radikal pertama kali dilakukan, dan menjadi terapi satu-satunya untuk kanker payudara selama lebih dari 80 tahun. Prosedur ini mengangkat sebagian besar dari dada, termasuk semua payudara, limfe nodus, dan otot-otot dinding dada.

1950 - 1969

  • 1951 : Penemuan bahwa estrogen dan testosteron memiliki andil dalam pertumbuhan kanker payudara dan kanker prostat.
  • 1955 : Charles Huggins, Ph.D, memulai riset mengenai kanker payudara yang menunjukkan bahwa hormon seks memberi pengaruh pada kejadian kanker payudara. Ia menerima Hadiah Nobel tahun 1966.
  • 1955 : dr. Emil J. Freireich dan koleganya mendesain uji coba klinis pertama untuk kombinasi kemoterapi sebagai terapi kanker.
  • 1958 : Peneliti kanker berhasil mengidentifikasi growth factor tambahan yang membantu pertumbuhan tumor.
  • 1966 : Reseptor estrogen berhasil diidentifikasi oleh dr. Elwood Jensn dan Eugene Sombre, Ph.D.
  • 1966 : dr. Henry Lynch pertama kali mengidentifikasi kanker yang bersifat herediter/familial.

1970 - 1989

  • 1970 : Beberapa ahli bedah yang berpikiran maju, mulai percaya bahwa mestektomi sederhana – pengangkatan tumor hanya pada payudara saja – sama efektifnya dengan mastektomi radikal. Mereka juga mulai mempelajari lumpektomi yang diikuti dengan terapi radiasi sebagai pilihan lain dari mastektomi radikal.
  • 1970 : dr. Brian McMahon menunjukkan bahwa kanker payudara berhubungan dengan lamanya seorang wanita terpapar dengan hormon reproduksi.
  • 1970 : dr. Peter Vogt mengidentifikasi gen penyebab kanker yang pertama (onkogen) pada sebuah tumor pada ayam.
  • 1974 : V. Craig Jordan, Ph.D menunjukkan bahwa obat tamoxifen dapat mencegah terjadinya kanker payudara pada tikus dengan mengikatnya kepada reseptor estrogen.
  • 1976 : Onkogen yang berperan dalam perkembangan kanker payudara ditemukan pada mamalia. Onkogen yang ditemukan pada DNA normal oleh dr. Micahel Bishop dan dr. Harold Varmus, menunjukkan bahwa gen normal yang telah ada pada sel tubuh, mempunyai potensi untuk menjadi onkogen. Para dokter ini diberikan Hadiah Nobel pada tahun 1989. Riset Bishop dan Varmus mempengaruhi pengetahuan kontemporer mengenai perkembangan tumor. Saat ini, terdapat banyak jenis terapi yang langsung menargetkan protein onkogen, termasuk molekul-molekul kecil seperti Gleevec dan antibodi monoklonal seperti Herceptin.
  • 1976 : Uji coba klinis mulai menunjukkan bahwa lumpektomi yang diikuti dengan radiasi dapat berfungsi seefektif mastektomi radikal.
  • 1977 : Tamoxifen diizinkan oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat untuk terapi kanker payudara yang sensitif terhadap estrogen atau progesteron.
  • 1988 : Uji coba klinis menunjukkan bahwa kemoterapi preoperative dapat mengurangi ukuran tumor.
  • 1988: dr. Dennis Salmon menemukan bahwa banyak dari gen kanker yang memproduksi reseptor her-2/neu adalah 30% dari jenis kanker payudara yang paling agresif.

1990 - Sekarang

  • 1900 : dr. Mary-Claire King menemukan lokasi dari BRCA1, gen yang berperan untuk meningkatnya kerentanan terhadap kanker payudara ke tempat spesifik pada kromosom 17.
  • 1994 : dr. Brian Henderson menunjukkan bahwa olahraga dapat menurunkan risiko kanker payudara pada wanita postmenopause.
  • 1997 : Letrozole, agen yang memblokir sintesis estrogen, diberi izin di Amerika Serikat untuk pasien kanker yang tidak merespon terhadap pengobatan tamoxifen.
  • 1998 : Trastuzumab, terapi kanker bertarget molekuler pertama kali diizinkan untuk digunakan di Amerika Serikat.
  • 1998 : dr. Dennis Salmon, menunjukkan bahwa obat Herceptin-r meningkatkan survival rate pada wanita dengan kanker tingkat lanjut.
  • 2002 : dr. Stephen Friend, Ph.D mengembangkan teknologi DNA yang memprediksi pasien kanker payudara mana yang akan mengalami metastasis, yang kemudian dapat diberi terapi kemoterapi agresif sebagai pencegahan.
  • 2007 : Lapatinib, sebuah inhibitor dari sinyal pertumbuhan, diizinkan di Amerika Serikat untuk penggunaan pada kanker payudara.
  • 2008 : Bevacizumab, sebuah inhibitor dari formasi pembuluh darah pada tumor, diizinkan di Amerika Serikat untuk penggunaannya pada kanker payudara.
  • 2013 : Ditentukan bahwa terdapat lima subtipe mayor dari kanker payudara yaitu luminal A, luminal B, luminal B-like, HER2-positve, dan triple negative.
  • 2013 : FDA di Amerika mengizinkan ado-trastuzumab emtasine (T-DM1) digunakan untuk pasien dengan kanker payudara yang HER2-positive yang sebelumnya diterapi dengan trastuzumab dan/atau taxane. T-DM1 adalah immunotoksin (sebuah obat yang mengkonjungasikan antibodi) yang dibuat dengan cara menghubungkan antibodi monoklonal trastuzumab secara kimiawi dengan agen sitotoksik mertansine, yang menginhibisi proliferasi sel dengan cara blokade dari formasi mikrotubulus.
  • 2014 : Sebuah algoritme untuk tatalaksana kanker payudara dini dengan hormone-receptor-positive pada wanita premenopause.
  • 2014 : Uji coba klinis SOFT dan TEXT menunjukkan bahwa terapi adjuvan dengan inhibitor aromatase, exemestane dan supresi ovarium berhubungan dengan rekuransi yang berukurang secara signifikan dibandingakan dengan tamoxifen ditambah dengan supresi ovarium untuk lima tahun.
  • 2014 : Penambahan pertuzumab ke dalam kombinasi trastuzumab dan docetaxel meningkatkan harapan hidup pasien secara umum sampai dengan 15,7 bulan pada uji coba mayor CLEOPATRA.
Sumber: Cancer.gov, WebMd, Medscape, Scientific American.
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaWanita Tidak Perlu Takut Terhadap Kanker

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar