Ritme Jantung yang Tidak Normal Berhubungan dengan Risiko Kanker
Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita dengan kelainan detak jantung Fibrilasi Atrium (AF) kemungkinan akan mengalami peningkatan resiko kanker.
Kepala peneliti, Dr. David Conen, dari Rumah Sakit Universitas Basel, Swiss, menyatakan bahwa dalam studi yang dilakukannya, ditemukan hubungan yang signifikan antara Fibrilasi Atrium dan kanker, walaupun tidak berupa bukti bahwa Fibrilasi Atrium secara langsung menyebabkan kanker. Diantara 35.000 wanita sehat yang dipantau selama 20 tahun, mereka yang mengembangkan Fibrilasi Atrium memiliki 60% peningkatan resiko diagnosis kanker, dan walaupun subjek Studi ini perempuan, tidak ada alasan untuk percaya bahwa hasilnya akan berbeda pada laki-laki. Seperti halnya faktor-faktor resiko kanker yang lebih dikenal seperti merokok dan obesitas, untuk menurunkan resiko Fibrilasi Atrium, disarankan untuk menurunkan berat badan berlebih, berhenti merokok dan rajin berolah raga. Karena dengan mengurangi faktor resiko, kita secara langsung mengurangi resikonya.
Untuk penelitiannya, Conen dan rekan-rekanya memantau hampir 35.000 wanita berusia 45 tahun lebih tua yang ikut masuk dalam studi kesehatan perempuan. Para peserta tidak memiliki Fibrilasi Atrium atau masalah jantung lainya ataupun kanker ketika penelitian dimulai. Para wanita dipantau sejak tahun 1993 hingga 2013 untuk melihat apakah mereka mengembangkan Fibrilasi Atrium atau kanker. 4% dari mereka mengembangkan Fibrilasi Atrium, dan sekitar 15% telah didiagnosis kanker. Dengan temuan ini, Conen berpendapat bahwa Fibrilasi Atrium merupakan faktor yang signifikan untuk kanker, bahkan setelah memperhitungkan faktor resiko lainnya. Resiko kanker dipantau meningkat dalam waktu tiga bulan setelah Fibrilasi Atrium berkembang, resikonya bertahan dalam jangka panjang, dan semakin lama peningkatan resiko kematian akibat kanker pun terlihat. Setelah secara spesifik memantau penderita kanker paru-paru, kanker payudara dan kanker usus besar, hubungan terkuat kanker dengan fibrilasi atrium terlihat pada kanker usus besar.
Sebaliknya, pada wanita yang menderita kanker, resiko untuk mengembangkan Fibrilasi Atrium meningkat dalam tiga bulan setelah diagnosis kanker mereka terima.
Fibrilasi Atrium adalah jenis paling umum dari kelainan detak jantung, dan berhubungan dengan peningkatan resiko stroke dan masalah jantung lainnya.
Laporan ini dipublikasikan secara online pada 25 Mei 2011 di jurnal JAMA Cardiology.
Dr. Emelia Benjamin adalah seorang profesor di bidang Kedokteran dan Epidemiologi pada Boston School University of Medicine dan penulis jurnal editorial. Dia menunjukkan bahwa "Fibrilasi Atrium mempengaruhi sekitar 33 juta orang di seluruh dunia, dan itu adalah kondisi yang sangat umum." Dia tidak percaya bahwa Fibrilasi Atrium menyebabkan kanker, dan menambahkan "Saya tidak ingin orang-orang khawatir bahwa jika mereka memiliki Fibrilasi Atrium maka mereka pasti akan mendapatkan kanker juga," katanya. "Saya tidak ingin orang-orang khawatir tentang itu."
Sumber: healthday.com
Log in untuk komentar