Di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta orang mengalami Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), dengan prevalensi sekitar 5,6%. Angka ini bisa meningkat dengan semakin banyaknya jumlah perokok dan meningkatnya polusi udara, dua Faktor Risiko yang erat dengan masyarakat Indonesia. Selain faktor risiko, tantangan lain PPOK ada pada diagnosis. Ia memiliki gejala yang bisa saja bervariasi dan identik dengan gangguan pernapasan lain, misalnya: Penyakit Asma.
Bagaimana membedakan dua kondisi tersebut? Seperti apa manajemen penyakitnya di Layanan Kesehatan Primer?