Fibrosis paru ditandai sebagai deposisi matriks ekstraseluler yang berlebihan di dalam interstisium serta destruksi parenkim paru yang progresif sebagai imbas dari sejumlah penyakit paru. Fibrosis paru umumnya bersifat ireversibel dan sulit diobati. Bahkan, pada sebagian besar kasus fibrosis paru menjadi salah satu faktor yang meningkatkan mortalitas pada COVID-19. Pasien positif Covid-19 yang berhasil sembuh juga berisiko mengalami fibrosis paru ini. Lalu, bagaimana diagnosis dan tritmen yang tepat pada pasien pasca Covid-19 dengan fibrosis paru tersebut?

Simak pembahasan Fibrosis Paru Pasca Covid-19 berSKP 3 poin ini bersama Dr. dr. Irawaty Djaharuddin, Sp.P(K), FISR.