Fendex

Oral: terapi simtomatik nyeri ringan hingga sedang seperti nyeri muskuloskeletal dan nyeri pasca operasi, dismenore, sakit gigi. Injeksi: terapi simtomatik nyeri akut jika pemberian peroral tidak memungkinkan

Hipersensitifi terhadap OAINS, riwayat serangan asma, asma bronkial, bronkospasme, rinitis akut, polip nasal, urtikaria atau edema angioneurotik yang dipicu oleh aspirin atau OIANS. Riwayat tukak lambung, (akut atau dugaan tukak lambung) atau tukak lambung yang sudah ada atau dispepsia kronik, perdarahan lambung atau perdarahan aktif lainnya. Penyakit Crohn atau kolitis ulseratif, gagal jantung berat, gangguan fungsi ginjal berat (bersihan kreatinin <50 mL/menit), gangguan fungsi hati berat (Child- pugh 10-15). Diatesis hemoragik, gangguan koagulasi lainnya atau sedang mendapat terapi antikoagulan. Pemberian neuraksial (intratekal atau epidural) yang berhubungan dengan alkohol. Hamil dan laktasi

Riwayat alergi obat, asma bronkial, esofagitis, gastritis dan tukak peptik. Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi perdarahan atau tukak saluran cerna. Menghambat agregasi platelet dan memperpanjang waktu perdarahan. Obat yang mempengaruhi hemostatis, terapi diuretik, hipovolemia. Gangguan fungsi hati, ginjal atau jantung atau kondisi lain yang dapat menyebabkan retensi cairan tubuh. Anak dan lanjut usia

• Tablet salut selaput
• Injeksi (ampul)

Sering: mual, muntah, nyeri pada tempat injeksi, nyeri perut, diare, dispepsia

OAINS lain, antikoagulan, heparin, tiklopidin, litium, metotreksat, hidantoin, sulfonamid, diuretik, penyekat beta, pentoksifilin, golongan trombolitik, zidovudin, sulfonbilurea, siklosporin, takrolimus, probenesid, glikosida jantung, mifepriston, kuinolon

Tidak tersedia