Prevalensi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) sudah ada di angka 27,4% dan terus meningkat seiring faktor risiko yang juga makin banyak. Sialnya, Gejala GERD bisa sangat mirip dengan kondisi lain dan berpotensi menciptakan kesalahan diagnosis.
Bagaimana mencegah kesalahan tersebut dengan tatalaksana yang tepat?
Ikuti LIVE CME berikut ini dan ketahui:
Cara diagnosis akurat pada GERD
Komplikasi yang potensial dan cara mencegahnya
Terapi Farmakologi dan Non Farmakologi pada GERD
Tentang Pembicara:
dr. Rini Rachmawarni Bachtiar, SpPD-KGEH, MARS, FINASIM
Dokter spesialis yang biasa disapa dr. Rini ini menyelesaikan pendidikannya di Universitas Hasanuddin pada tahun 1999. Ia kemudian melanjutkan studi mengenai Ilmu Penyakit Dalam dan Management Rumah Sakit di Universitas yang sama. Di tahun 2015 lalu, beliau menyelesaikan pendidikan Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi di Universitas Indonesia.
Selain sebagai dokter spesialis, beliau kini juga aktif menjadi tenaga pengajar dan menjadi bagian dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Direkomendasikan untuk:
Mahasiswa Kesehatan, Dokter Umum, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Gastroenterologi, Praktisi Perawat, Asisten Dokter
Alat/bahan yang digunakan:
Laptop/PC/Tablet
Fasilitas:
Diskusi tanya jawab dengan pemateri
Video pembelajaran
Slide presentasi pemateri
E-Sertifikat berpoin SKP IDI