Peningkatan tekanan darah sistolik >180 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >120 mmHg secara drastis dan tiba-tiba, menandai hadirnya Hipertensi Krisis, satu kondisi yang dialami oleh sekitar 3%-5% pasien yang ke UGD karena gejala hipertensi.
Adanya kerusakan organ target kemudian menjadi karakteristik pembeda apakah Hipertensi Krisis yang terjadi adalah Hipertensi Emergensi atau Hipertensi Urgensi. Perbedaan tersebut pada akhirnya memengaruhi langkah awal diagnosis dalam manajemen Hipertensi Krisis, karena masing-masing memiliki pendekatan teraupetik yang berbeda. Sehingga, evaluasi diagnostik yang cepat dan akurat sangat diperlukan untuk menentukan kemungkinan keterlibatan kerusakan organ target sekaligus menentukan jenis pengobatannya.
Lalu, bagaimana melakukannya secara tepat? Ketahui langsung dari ahlinya di LIVE CME berikut ini. Dapatkan pembahasan seperti:
Tentang Pembicara:
dr. St. Rabiul Zatalia Ramadhan, SpPD, K-GH, FINASIM
Dr. Zatalia adalah dokter spesialis penyakit dalam dengan sub-spesialisasi ginjal dan hipertensi. Beliau menyelesaikan pendidikan di FK Universitas Hasanuddin melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam di universitas yang sama dan telah bekerja di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar sejak 2014, serta menjadi staf dan dosen luar biasa di FK UNHAS. Beliau aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Cabang Makassar, Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), dan International Society of Nephrology (ISN)Aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
Bahan belajar:
Target Peserta:
Dokter Umum, Dokter Spesialis Kardiologi, Dokter Spesialis Nefrologi, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Endokrinologi, Dokter Spesialis Anestesiologi.
Alat/bahan yang digunakan:
Laptop/PC/Tablet
Fasilitas:
NOTE:
Peserta WAJIB memiliki akun LMS Plataran Sehat Kemenkes RI dan memahami cara penggunaannya. Panitia tidak bertanggung jawab atas masalah yang timbul terkait akun LMS peserta.