Nyeri neuropatik bertanggung jawab pada 40% nyeri kronik dalam praktik sehari hari dan memberikan dampak yang signifikan bagi pasien berupa gangguan tidur, depresi, dan gangguan dalam aktivitas sosial.
Sampai saat ini, tatalaksana nyeri neuropatik masih merupakan tantangan besar bagi dunia kedokteran. Pada tahun 2019, DGN (Deutsche Gesellschaft für Neurology) menerbitkan pedoman baru tentang diagnosis dan terapi non-intervensi nyeri neuropatik dengan etiologi apa pun kecuali trigeminal neuralgia dan CRPS (sindrom nyeri regional kompleks).
Panduan tersebut, selain membahas pemeriksaan klinis, juga merekomendasikan beberapa prosedur diagnostik untuk menilai fungsi A-delta dan C-Fiber nosiseptif, serta rekomendasi pengobatan pada nyeri neuropatik seperti pregabalin, gabapentin, duloxetine dan amitriptyline.
Apa saja panduan terbaru penanganan Nyeri Neuropati? Seperti apa tantangannya dalam praktik sehari-hari dan bagaimana mengatasinya?