Keberhasilan dalam perawatan, tak cuma soal kerja sama tenaga kesehatan bersama pasien. Tapi juga kerja sama antar tenaga kesehatan sendiri, kerja sama di antara background profesi kesehatan yang berbeda inilah yang kemudian disebut Interprofessional Collaboration (IPC). Satu praktik kolaborasi yang bisa mencegah kurang atau lebihnya satu tindakan perawatan.
IPC memang adalah bentuk yang ideal dalam melakukan perawatan, tapi pasti tidak mudah membentuknya. Ego profesi, hierarki di faskes, sampai skill komunikasi yang kurang menjadi beberapa tantangan yang menghambatnya. Terus, bagaimana menerapkannya? Apa saja yang harus dilakukan?
Ikuti pembahasannya di LIVE CME ini untuk mengetahuinya langsung dari ahlinya. Dapatkan pembahasan tentang:
Framework dan skala yang digunakan untuk membentuk dan mengukur IPC
Skill dan kompetensi yang harus dimiliki para Tenaga Kesehatan yang terlibat dalam perawatan dengan IPC
Simulasi atau contoh penerapan IPC dalam perawatan
Tentang Pembicara:
Dr. dr. Muh. Khidri Alwi, M.Kes., MA
Dokter Khidri menyelesaikan pendidikan dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin tahun 1998. Kemudian mengambil S2 dan Pendidikan Dokter Keluarga di Universitas Hasanuddin dan menamatkan S3 Ilmu Kedokteran di Universitas Hasanuddin serta Pemikiran Islam di UIN Alauddin. Saat ini aktif dalam kepengurusan IDI Wilayah Sulselbar dan anggota dalam PDKI, PDHMI, dan PERDAWERI.
Bahan belajar:
Presentasi pembicara
Pembahasan studi kasus
Video rekaman
Direkomendasikan untuk:
Mahasiswa Kedokteran, Mahasiswa Keperawatan, Dokter Muda, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Tenaga Keperawatan
Alat/bahan yang digunakan:
Laptop/PC/Tablet
Fasilitas:
Diskusi tanya jawab dengan pemateri
Video pembelajaran
Slide presentasi pemateri
E-Sertifikat berpoin SKP IDI