Pada fase peradangan aktif, Kortikosteroid masih jadi pilihan populer untuk terapi IBD sedang dan berat. Prednison, metilprednisolon atau pun steroid enema, masih menjadi primadona karena harga yang murah dan ketersediaan yang luas. Tapi, di sisi lain, ada efek sistemik obat yang perlu diwaspadai.
Lalu, bagaimana penggunaan obat yang tepat di tiap fase IBD? Apa saja temuan baru yang telah terbukti dan potensial untuk diterapkan dalam praktik klinis?
Langsung ketahui dari ahlinya di LIVE CME berikut ini. Dapatkan pembahasan tuntas tentang Penyakit Crohn dan Kolitis Ulseratif pada IBD, seperti:
Rencana Diagnostik Pemeriksaan Serologi untuk Penanda IBD
Perencanaan dan tatalaksana teraupetik di tiap fase IBD
Penggunaan agen biologi untuk mencegah peradangan berulang
Tentang Pembicara:
dr. Rini Rachmawarni Bachtiar, Sp.PD, K-GEH, MARS.
Dokter spesialis yang biasa disapa dr. Rini ini menyelesaikan pendidikannya di Universitas Hasanuddin pada tahun 1999. Ia kemudian melanjutkan studi mengenai Ilmu Penyakit Dalam dan Management Rumah Sakit di Universitas yang sama. Di tahun 2015 lalu, beliau menyelesaikan pendidikan Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi di Universitas Indonesia.
Selain sebagai dokter spesialis, beliau kini juga aktif menjadi tenaga pengajar dan menjadi bagian dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Bahan belajar:
Presentasi pembicara
Pembahasan studi kasus
Video rekaman
Direkomendasikan untuk:
Mahasiswa PPDS, Dokter Umum, Dokter Spesialis
Alat/bahan yang digunakan:
Laptop/PC/Tablet
Fasilitas:
Diskusi tanya jawab dengan pemateri
Video pembelajaran
Slide presentasi pemateri
E-Sertifikat berpoin SKP IDI