Strategi untuk Pelayanan Kesehatan yang Ramah Lingkungan
Sektor pelayanan kesehatan membawa dampak lingkungan yang signifikan. Sektor pelayanan kesehatan menghasilkan jutaan ton limbah padat, cair, dan gas, termasuk polutan kuat seperti dioksin (dari pembakaran PVC) dan merkuri. Selain itu, sektor ini menggunakan plastik, kertas, kayu, dan sumber daya lainnya, serta bertanggung jawab atas 4,4% emisi gas rumah kaca global.
Sebagai akibat dari operasional tersebut, sektor perawatan kesehatan harus memulai untuk mengadopsi pelayanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pelayanan yang tidak hanya memprioritaskan perawatan pasien tetapi juga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, terdapat berbagai faktor yang turut mendesak hadirnya pelayanan kesehatan yang ramah lingkungan, seperti:
- Perubahan Iklim: Meningkatnya suhu global dan peristiwa cuaca ekstrem menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan masyarakat. Praktik perawatan kesehatan yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak ini dengan mengurangi emisi karbon.
- Kelangkaan Sumber Daya: Karena sumber daya alam semakin langka, sistem perawatan kesehatan harus beradaptasi dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meminimalkan pemborosan.
- Kesehatan Masyarakat: Ada pengakuan yang semakin kuat bahwa lingkungan yang sehat sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Polusi dan kerusakan lingkungan terkait dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit pernapasan dan kondisi kronis.
Prinsip-prinsip Pelayanan Kesehatan Ramah Lingkungan
Beberapa prinsip memandu penerapan praktik perawatan kesehatan ramah lingkungan:
- Pencegahan: Menekankan perawatan preventif membantu mengurangi beban penyakit dan mendorong populasi yang lebih sehat. Inisiatif seperti program vaksinasi dan pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari prinsip ini.
- Perawatan Diri Pasien: Memberdayakan pasien untuk mengelola kesehatan mereka sendiri melalui pendidikan dan sumber daya mendorong pendekatan proaktif terhadap kesehatan.
- Lean Service Delivery: Meningkatkan efisiensi dalam pemberian layanan kesehatan dengan meminimalkan pemborosan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
- Alternatif Rendah Karbon: Jika memungkinkan, sebisa mungkin penyedia layanan kesehatan harus memilih perawatan atau intervensi rendah karbon yang berdampak lebih kecil terhadap lingkungan.
- Meminimalkan Dampak Lingkungan: Prinsip ini berfokus pada pengurangan jejak ekologis fasilitas perawatan kesehatan melalui praktik bangunan berkelanjutan dan efisiensi operasional.
BACA JUGA:
Strategi Dekarbonisasi Layanan Kesehatan
1. Investasi Bangunan dan infrastruktur yang rendah emisi.
Fasilitas perawatan kesehatan yang berinvestasi dalam desain bangunan yang baik, perencanaan induk, dan pemilihan lokasi dapat menurunkan karbon operasional yang dikaitkan dengan energi dan transportasi. Ini termasuk prinsip-prinsip 'Desain bersih' seperti memasang jendela kaca ganda, peneduh, pencahayaan hemat energi, menggunakan sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) hemat energi, dan memanfaatkan energi surya. Menggabungkan efisiensi energi dan perencanaan material melalui pendekatan desain holistik dapat membantu mencapai solusi yang menyeimbangkan kebutuhan klinis dan mencapai pengurangan energi operasional.
2. Transisi ke transportasi berkelanjutan tanpa emisi.
Berinvestasi dalam moda transportasi listrik dan mengembangkan kapasitas untuk infrastruktur pengisian daya di dalam rumah sakit akan lebih membantu mengurangi emisi karbon. Parkir kendaraan listrik (EV) di lokasi juga dapat menyediakan cadangan daya listrik rumah sakit.
3. Menggunakan sumber daya energi terbarukan.
Fasilitas pelayanan kesehatan harus beralih ke sumber energi terbarukan, seperti energi angin, matahari, dan panas bumi, termasuk untuk kebutuhan pemanasan dan pendinginan di rumah sakit serta untuk memberi daya pada peralatan medis. Penggunaan energi bersih selaras dengan fokus dan alasan utama sektor pelayanan yang sehat secara holistik (Pro-Health).
4. Bahan pangan berkelanjutan.
Makanan yang lebih sehat dan bersumber secara lokal dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien. Selain itu, makanan yang dimasak di tempat dalam pelayanan kesehatan dapat lebih membantu mengurangi emisi efek Gas Rumah Kaca yang terkait dengan pertanian, transportasi, penyimpanan, dan limbah di seluruh rantai pasokan dan sektor pelayanan kesehatan.
5. Obat-obatan rendah karbon.
Sejumlah kecil obat-obatan menyumbang sebagian besar emisi Gas Rumah Kaca. Ini termasuk gas anestesi dan inhaler. Intervensi untuk mengurangi emisi dari titik penggunaan dan rantai pasokannya meliputi pengoptimalan standar resep, pemilihan alternatif rendah karbon, dan bekerja sama dengan perusahaan farmasi untuk mendorong pelaporan transparansi karbon.
6. Pengelolaan limbah.
Penerapan prinsip ekonomi sirkular melibatkan perancangan pembuangan limbah dari sistem. Hal ini menawarkan berbagai metode bagi sektor perawatan kesehatan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan polutan lain dalam produksi, pengangkutan, dan pembuangan limbah terkait perawatan kesehatan, menghemat sumber daya, mengurangi biaya, dan meminimalkan limbah sambil mempertahankan standar perawatan kesehatan. Hal ini memerlukan pendekatan interdisipliner dan menyeluruh terhadap perancangan ulang sistem perawatan kesehatan.
7. Sistem perawatan kesehatan yang efektif dan berkualitas tinggi.
Pelayanan perawatan kesehatan perlu meningkatkan kapasitas dan memobilisasi sumber daya untuk mengintegrasikan perawatan yang didukung teknologi digital, sehingga mengembangkan model perawatan kesehatan yang berkelanjutan. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan transportasi ramah lingkungan dan pengurangan kunjungan ke rumah sakit dengan mendorong lebih banyak pasien untuk tinggal di rumah dan menerima perawatan medis melalui telekonferensi, pesan teks, atau panggilan telepon, sehingga mengurangi kebutuhan transportasi dan perawatan fisik di fasilitas perawatan kesehatan. Hal tersebut akan secara signifikan menyederhanakan perawatan pasien dan mengurangi emisi terkait perjalanan pasien.
Upaya dekarbonisasi berdampak besar untuk mengurangi kontribusi sektor kesehatan terhadap emisi Gas Rumah Kaca (Sumber: Roadmap HealthCare Without Harm).
Tantangan dalam Menerapkan Inisiatif Ramah Lingkungan
Meskipun manfaat layanan kesehatan ramah lingkungan sudah jelas, beberapa tantangan masih ada. Banyak negara berkembang menghadapi berbagai tantangan dalam menerapkan pelayanan kesehatan yang ramah iklim. Tantangan ini terkait dengan kendala ekonomi, struktural, teknologi, dan kebijakan. Kesulitan ini diperparah oleh kerentanan bawaan negara-negara ini terhadap dampak perubahan iklim, yang memberikan tekanan tambahan pada sistem layanan kesehatan yang sudah tertekan. Salah satu tantangan utama terkait dengan fakta bahwa negara-negara berkembang seringkali memiliki sumber daya keuangan yang terbatas, sehingga sulit untuk berinvestasi dalam teknologi hijau dan infrastruktur berkelanjutan untuk layanan kesehatan.
Biaya awal yang tinggi akan terkait dengan sumber energi terbarukan, bangunan hemat energi, dan perlengkapan medis ramah lingkungan dapat menjadi penghalang dalam banyak kasus. Selain itu, banyak fasilitas pelayanan kesehatan di negara-negara berkembang beroperasi dengan infrastruktur lama yang tidak cocok untuk mengintegrasikan teknologi modern yang ramah iklim. Peningkatan fasilitas ini memerlukan investasi yang signifikan, yang sering kali tidak tersedia. Selain itu, perlu dicatat bahwa ada kesenjangan teknologi yang terlihat di negara-negara berkembang, yang sering kali tidak memiliki akses ke teknologi ramah lingkungan terbaru karena biaya tinggi atau pembatasan hak kekayaan intelektual. Hal ini membatasi kemampuan mereka untuk mengadopsi inovasi dalam energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan bidang lain yang penting bagi layanan kesehatan ramah iklim.
Namun, seiring meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan, semakin banyak sistem pelayanan kesehatan yang memprioritaskan keberlanjutan dalam perencanaan jangka panjang mereka.
Referensi:
- Green Health. Reducing the Environmental Impact of Healthcare, World Medical Association
- Leal Filho, W., Luetz, J.M., Thanekar, U.D. et al. Climate-friendly healthcare: reducing the impacts of the healthcare sector on the world’s climate. Sustain Sci 19, 1103–1109 (2024). https://doi.org/10.1007/s11625-024-01487-5
- Health Care Without Harm (2023) Global green and healthy hospitals. GGHH guidance documents.
Log in untuk komentar