sejawat indonesia

Melihat Kembali Pentingnya Pendekatan One Health

Istilah 'One Health' pertama kali digunakan pada tahun 2003-2004 seiring dengan munculnya penyakit pernapasan akut berat (SARS) pada awal tahun 2003 yang dilanjutkan dengan penyebaran flu burung H5N1. 

Konsep tersebut kian populer setelah serangkaian tujuan strategis yang dikenal sebagai 'Manhattan Principles' ditetapkan di pertemuan Wildlife Conservation Society pada tahun 2004. Pertemuan tersebut secara jelas mengakui hubungan antara kesehatan manusia dan hewan serta ancaman yang ditimbulkan penyakit terhadap pasokan makanan dan ekonomi. 

Prinsip-prinsip tersebut merupakan langkah penting dalam mengakui pentingnya pendekatan kolaboratif dan lintas disiplin untuk menanggapi penyakit yang muncul, dan khususnya, untuk memasukkan kesehatan satwa liar sebagai komponen penting dari pencegahan, pengawasan, pengendalian, dan mitigasi penyakit secara global.

Wabah SARS, penyakit baru yang parah dan mudah menular pertama yang muncul pada abad ke-21, menyebabkan kesadaran bahwa (a) patogen yang sebelumnya tidak dikenal dapat muncul dari sumber satwa liar kapan saja dan di mana saja, tanpa peringatan, mengancam kesehatan, kesejahteraan, dan ekonomi semua masyarakat; (b) ada kebutuhan yang jelas bagi negara-negara untuk memiliki kemampuan dan kapasitas untuk mempertahankan sistem peringatan dan respon yang efektif untuk mendeteksi dan bereaksi cepat terhadap wabah yang menjadi perhatian internasional, dan untuk berbagi informasi tentang wabah tersebut dengan cepat dan transparan; dan (c) menanggapi wabah atau pandemi multi-negara yang besar memerlukan kerja sama global dan partisipasi global dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar yang dirumuskan dalam pendekatan One Health. 

Konsep One Health bukanlah hal baru dan dapat ditelusuri kembali setidaknya dua ratus tahun lalu, pertama sebagai One Medicine, kemudian sebagai One World, One Health dan akhirnya menyisakan One Health sebagai nama pendekatan kesehatan yang holistik. 


BACA JUGA:


Tidak ada definisi tunggal yang disetujui secara internasional tentang One Health, meskipun beberapa definisi  telah diajukan. Definisi yang paling umum digunakan yaitu yang digunakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan Komisi One Health adalah: 

“One Health didefinisikan sebagai pendekatan kolaboratif, multisektoral, dan transdisipliner—yang bekerja di tingkat lokal, regional, nasional, dan global—dengan tujuan mencapai hasil kesehatan yang optimal dengan mengakui keterkaitan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan bersama mereka."

Sedangkan, definisi yang disarankan oleh One Health Global Network adalah:

"One Health mengakui bahwa kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem saling berhubungan. Ini melibatkan penerapan pendekatan yang terkoordinasi, kolaboratif, multidisiplin, dan lintas sektoral untuk mengatasi risiko potensial atau yang ada yang berasal dari hubungan hewan-manusia-ekosistem."

Versi yang jauh lebih sederhana dari kedua definisi tersebut dihadirkan oleh One Health Institute dari University of California: 

"One Health adalah sebuah pendekatan untuk memastikan kesejahteraan manusia, hewan, dan lingkungan melalui penyelesaian masalah secara kolaboratif—secara lokal, nasional, dan global."

One Health Umbrella dirumuskan oleh One Health Swedia dan One Health Initiative Autonomous

Pentingnya One health

Selain pencegahan penyakit zoonosis, One Health memiliki peran luas dalam berbagai persoalan kesehatan. Baik sebagai mitigasi maupun sebagai solusi dari apa yang telah terjadi. Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut:

Resistensi antimikroba

Dalam konteks tantangan kesehatan global, pendekatan One Health telah muncul sebagai strategi yang sangat diperlukan dalam memerangi meningkatnya ancaman resistensi antimikroba (AMR).

One Health menganjurkan upaya terkoordinasi untuk mempromosikan penggunaan antibiotik yang bertanggung jawab pada manusia dan hewan serta peningkatan pengawasan dan penelitian tentang AMR. Penggunaan antibiotik yang berlebihan baik dalam pengaturan klinis maupun pertanian, berkontribusi pada pemilihan dan penyebaran patogen yang resisten terhadap obat, suatu proses yang tidak mengenal batas geografis.

Dalam hal ini, One Health berfungsi sebagai platform pemersatu bagi para profesional perawatan kesehatan, dokter hewan, peneliti, pembuat kebijakan, dan pemerhati lingkungan untuk secara kolektif mengatasi sifat AMR yang beragam. Dengan menangani AMR secara komprehensif, One Health dapat membantu menjaga efektivitas antibiotik dan memastikan ketersediaannya untuk generasi mendatang.

Kesehatan lingkungan

Kesehatan ekosistem dan lingkungan terkait erat dengan kesehatan manusia dan hewan. Degradasi lingkungan, perubahan iklim, dan polusi dapat menyebabkan munculnya dan menyebarnya berbagai penyakit, mengganggu ekosistem, dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. 

Selain itu, paradigma One Health memperkuat pentingnya pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan praktik berkelanjutan untuk mengurangi degradasi ekosistem dan risiko kesehatan berikutnya. Penipisan habitat alami, perubahan iklim, polusi, dan degradasi habitat mengganggu keseimbangan ekosistem yang rapuh, yang menyebabkan berbagai tantangan, termasuk munculnya penyakit menular dan perubahan pola penularan penyakit. One Health mengakui pentingnya menjaga lingkungan dan mempromosikan praktik berkelanjutan untuk melindungi kesehatan manusia dan hewan.

Keamanan pangan

Dalam dunia yang semakin saling terhubung, di mana perjalanan dari pertanian ke meja makan melintasi banyak sektor, One Health mengakui bahwa keamanan pasokan pangan kita memerlukan pendekatan multidisiplin dan kolaboratif. Penyakit bawaan makanan, yang merupakan masalah global yang mendesak, seringkali berasal dari konvergensi faktor manusia, hewan, dan lingkungan. Patogen dapat muncul dari ternak, satwa liar, atau sumber air yang terkontaminasi, menyusup ke rantai makanan dan memengaruhi manusia dan hewan.

Inisiatif One Health memperkuat sistem pengawasan dan respons, yang memungkinkan deteksi dini potensi wabah bawaan makanan. One Health dapat membantu mengidentifikasi dan mengurangi risiko keamanan pangan, memastikan akses ke makanan yang aman dan bergizi untuk semua.

Kesiapsiagaan terhadap pandemi

Pandemi COVID-19 secara gamblang menggarisbawahi urgensi strategi terkoordinasi yang melampaui ranah kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Dengan berfokus pada deteksi dini, respon cepat, dan langkah-langkah pencegahan, One Health dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan respon pandemi. Lebih jauh, One Health mendorong pengembangan model prediktif dan kerangka kerja penilaian risiko, yang membantu dalam memprediksi pandemi.

Berbagi pengetahuan dan inovasi

Komunikasi interdisipliner pada One Health, memelihara ekosistem ide untuk terus dipertukarkan dan solusi baru dikembangkan. Integrasi perspektif dari bidang-bidang seperti kedokteran, ekologi, dan ilmu kedokteran hewan membuka jalan bagi pemecahan masalah secara holistik. Selain itu, inisiatif One Health merangsang inovasi dalam teknologi dan metodologi penelitian. Misalnya, kemajuan dalam genomik dan biologi molekuler berkontribusi pada identifikasi sumber penyakit zoonosis dan jalur penularan. 

Kolaborasi interdisipliner tersebut dapat menghasilkan wawasan, teknologi, dan intervensi baru untuk mengatasi tantangan kesehatan yang kompleks. Kolaborasi ini menumbuhkan budaya belajar dan adaptasi, memastikan bahwa intervensi berbasis bukti dan spesifik konteks.

Bagaimana One Health memengaruhi sistem perawatan kesehatan?

Rumah sakit berfungsi sebagai inkubator yang menggabungkan masukan mikroba dinamis dari masyarakat, baik dari manusia maupun hewan. 

Penggunaan antimikroba memberikan tekanan selektif pada ekosistem mikroba yang masuk tersebut, beralih ke prevalensi organisme resisten yang lebih tinggi. Ekosistem mikroba didefinisikan sebagai komposisi, dan jaringan, dari seluruh populasi mikroorganisme dalam satu ceruk atau situs. Individu di rumah sakit (baik pasien maupun staf) dapat terkolonisasi dengan organisme resisten multiobat terkait rumah sakit (MDRO) dan kemudian dipulangkan kembali ke masyarakat, menciptakan siklus umpan balik.

Akhirnya, perolehan dan infeksi MDRO lebih mungkin didiagnosis di lingkungan rumah sakit, sehingga rumah sakit berfungsi sebagai titik pengawasan dan pengganda untuk organisme dan infeksi yang resisten, yang menggarisbawahi perlunya menggambarkan faktor risiko berbasis komunitas dan rumah sakit.

Interaksi Manusia, Hewan, Lingkungan Rumah Sakit, dan Masyarakat dalam Penularan Patogen terkait Rumah Sakit.

Dalam pengaturan klinis, One Health dapat memberikan cara praktis untuk menggabungkan pertimbangan lingkungan dan kontak hewan ke dalam perawatan pasien. Meskipun konsep tersebut telah didukung oleh organisasi medis dan kesehatan masyarakat, berbagai studi mengungkapkan bahwa kesadaran terhadap aspek kesehatan lingkungan dari masalah medis dalam pengaturan perawatan pasien masih terbatas, serta tingkat kesadaran yang rendah tentang pencegahan atau pengobatan penyakit zoonosis dari hewan. 

Kesimpulan

Pendekatan One Health menyediakan kerangka kerja holistik untuk menangani masalah kesehatan global dengan mengakui keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Dengan mempromosikan kolaborasi, penelitian interdisipliner, dan tindakan multisektoral, One Health berpotensi untuk mencegah wabah penyakit zoonosis, mengatasi resistensi antimikroba, menjaga kesehatan lingkungan, dan memastikan keamanan dan keselamatan pangan. Namun, untuk sepenuhnya mewujudkan manfaat One Health, diperlukan upaya bersama untuk mengatasi hambatan disiplin ilmu, mengalokasikan sumber daya yang memadai, mengintegrasikan kebijakan, dan mempromosikan kolaborasi lintas sektor. Dengan merangkul prinsip-prinsip One Health, kita dapat bekerja menuju masa depan yang lebih sehat dan lebih berkelanjutan untuk semua.


Referensi:

  • Dalton KR, Rock C, Carroll KC, Davis MF. One Health in hospitals: how understanding the dynamics of people, animals, and the hospital built-environment can be used to better inform interventions for antimicrobial-resistant gram-positive infections. Antimicrob Resist Infect Control. 2020 Jun 1;9(1):78. doi: 10.1186/s13756-020-00737-2. PMID: 32487220; PMCID: PMC7268532.
  • Danasekaran, Raja. One Health: A Holistic Approach to Tackling Global Health Issues. Indian Journal of Community Medicine 49(2):p 260-263, Mar–Apr 2024. | DOI: 10.4103/ijcm.ijcm_521_23 
  • Horefti, E. The Importance of the One Health Concept in Combating Zoonoses. Pathogens 2023, 12, 977. https://doi.org/10.3390/pathogens12080977
  • Kaswa R, Von Pressentin K, Nair A, Murphy S. One World, One Health: A growing need for an integrated global health approach. S Afr Fam Pract (2004). 2023 Feb 22;65(1):e1-e2. doi: 10.4102/safp.v65i1.5693. PMID: 36861906; PMCID: PMC9982480.
  • Mackenzie JS, Jeggo M. The One Health Approach-Why Is It So Important? Trop Med Infect Dis. 2019 May 31;4(2):88. doi: 10.3390/tropicalmed4020088. PMID: 31159338; PMCID: PMC6630404.
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaDengan Alat Ini, Diagnosis Osteoporosis Hanya Butuh Waktu 6 Detik

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar