Di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta orang mengalami Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), dengan prevalensi sekitar 5,6%. Angka ini bisa meningkat dengan semakin banyaknya jumlah perokok dan meningkatnya polusi udara, dua Faktor Risiko yang erat dengan masyarakat Indonesia. Selain faktor risiko, tantangan lain PPOK ada pada diagnosis. Ia memiliki gejala yang bisa saja bervariasi dan identik dengan gangguan pernapasan lain, misalnya: Penyakit Asma.
Bagaimana membedakan dua kondisi tersebut? Seperti apa manajemen penyakitnya di Layanan Kesehatan Primer?
Ketahui langsung dari ahlinya di LIVE CME ini dan dapatkan pembahasan tentang:
Indikator kunci dalam diagnosis PPOK
Langkah-langkah diagnosis banding PPOK
Farmakoterapi dan Rehabilitasi Pasien PPOK
Tentang Pembicara:
dr. Bagus Anindito, Sp.PD
Dokter Bagus merupakan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pindad Bandung. Ia menamatkan pendidikan spesialisnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia tergabung sebagai anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Direkomendasikan untuk:
Mahasiswa FK, PPDS, Dokter Umum, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Paru, Praktisi Perawat
Alat/bahan yang digunakan:
Laptop/PC/Tablet
Fasilitas:
Diskusi tanya jawab dengan pemateri
Video pembelajaran
Slide presentasi pemateri
E-Sertifikat berpoin SKP IDI