Mamografi Kanker Payudara pada Pria
Grafik hasil penelitian menunjukkan rasio jumlah skrining dan pemeriksaan diagnostik yang dilakukan setiap tahun pada pria (M) dengan jumlah pemeriksaan pada tahun itu dilakukan pada Perempuan (W), dinyatakan sebagai persentase. Korelasi Spearman antara tahun studi dan rasio M / W adalah r = 0,85 untuk pemeriksaan skrining (P, .001) dan r = 0.83 untuk pemeriksaan diagnostik (P, .001).
________ Mamografi membantu mendeteksi total 2.304 lesi payudara, 149 di antaranya dibiopsi. Terdapat 41 (27,5 persen) yang terbukti ganas. Tingkat deteksi kanker 18 per 1.000 pengujian pada pria berisiko tinggi kanker payudara secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat deteksi rata-rata tiga hingga lima per 1.000 ujian pada perempuan dengan risiko rata-rata. Selain itu, kanker pada pria yang terdeteksi berada pada tahap awal, sebelum mereka menyebar ke kelenjar getah bening, meningkatkan prognosis untuk bertahan hidup. "Hasil ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan untuk mendeteksi kanker payudara pria lebih awal, dan tampaknya mamografi efektif dalam penyaringan yang ditargetkan pada pria berisiko tinggi," kata Dr. Gao. "Kami telah menunjukkan bahwa kanker payudara pria tidak harus didiagnosis hanya ketika bergejala." Pada pria, sensitivitas skrining mamografi, atau kemampuan untuk mendeteksi kanker, adalah 100 persen, sedangkan spesifisitas atau kemampuan untuk membedakan kanker payudara dari temuan lain, adalah 95 persen. Performa luar biasa ini terkait dengan pria yang relatif kekurangan jaringan fibroglandular payudara yang pada perempuan seringkali menutupi hasil abnormal, kata para peneliti. Riwayat personal adalah faktor risiko paling signifikan yang terkait dengan kanker payudara pada pria. Leluhur Yahudi Ashkenazi, mutasi genetik, dan riwayat keluarga dengan kanker payudara tingkat pertama juga merupakan faktor signifikan.Tabel: Faktor Risiko dan Tingkat Keganasan Kanker
_________ Saat ini, National Comperehensive Cancer Network (NCCN) tidak mendukung skrining karena kurangnya bukti, bahkan pada pria dengan risiko tinggi. Pedoman NCCN sebelumnya menyarankan pertimbangan mammogram awal secara individual, suatu pendekatan yang mungkin didukung oleh hasil studi baru ini. Ke depan, para peneliti berharap untuk melihat studi multi-institusi yang lebih besar yang memiliki kekuatan statistik untuk menggambarkan informasi yang lebih bernuansa berdasarkan berbagai faktor risiko kanker payudara pada pria. "Memikirkan kembali strategi kita terhadap diagnosis kanker payudara pria diperlukan," kata Dr. Gao. "Kami berharap hasil ini akan memberikan dasar untuk investigasi lebih lanjut, dan berpotensi membantu membuka jalan untuk standardisasi skrining untuk kelompok pria berisiko tinggi tertentu."Sumber: Breast Cancer Screening in High-Risk Men: A 12-Year Longitudinal Observational Study of Male Breast Imaging Utilization and Outcomes. Radiology, 2019; 190971 DOI: 10.1148/radiol.2019190971
Log in untuk komentar