sejawat indonesia

Memahami Artikel Inovasi pada Jurnal Internasional

Inovasi menjadi jalan sekaligus tujuan dari banyak penelitian, baik sains secara umum, maupun penelitian medis secara khusus. Ide-ide baru yang lebih baik adalah pendorong utama kemajuan dalam pengobatan, perawatan, atau pendidikan bagi para dokter maupun ilmuwan di masa depan. 

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, di berbagai jurnal kedokteran, inovasi menjadi satu kategori khusus saat melakukan submisi artikel. Lalu, apa yang membedakannya dengan jenis publikasi penelitian lain? Atau apa yang menjadi ukuran satu artikel ilmiah bisa disebut inovatif lalu dikelompokkan sebagai artikel inovasi?

Academic Medicine, dalam panduan dari editornya, menjelaskan bahwa jika selama ini artikel penelitian seringkali hanya berupa deskripsi tentang proyek dan evaluasi yang sebatas menilai kepuasan partisipan dan tambahan pengetahuan. Sedangkan, kita sudah sama-sama tahu bahwa sangat mungkin bagi para peneliti untuk merancang satu penelitian/percobaan tentang proyek/prosedur baru yang mengarah ke kepuasan partisipan. Artikel-artikel penelitian tersebut, secara sederhana, hanya menjawab dua hal: ‘Apa yang telah dilakukan?’ dan ‘Apakah yang dilakukan itu berhasil?’

Sedangkan, artikel inovasi haruslah menggambarkan sesuatu atau kemungkinan-kemungkinan baru, sesuatu yang melampaui sekadar gambaran dari “Apakah yang dilakukan itu berhasil?”

Kriteria American Medicine dalam penulisan Artikel Inovasi:


 

Baca Juga:

Publikasi di jurnal peer-review masih merupakan bentuk diseminasi yang paling dihargai, namun demikian, mereka yang mengembangkan kurikulum, program, atau penilaian yang inovatif mungkin merasa kesulitan untuk mempublikasikan karya mereka. Misalnya, pada 2018, jurnal Academic Medicine hanya menerima 16% dari 920 naskah yang diajukan sebagai inovasi. 

Banyak faktor yang dapat berkontribusi pada proses publikasi, termasuk keterbatasan ruang atau kesulitan memenuhi standar jurnal untuk artikel inovasi. Ketidakpastian tentang apa yang merupakan inovasi dalam Pendidikan Profesi Kesehatan juga dapat menyebabkan kebingungan tentang cara menulis artikel inovasi yang dapat diterbitkan.

Selain itu, beberapa jurnal menerbitkan artikel yang dilabeli inovasi dengan menggunakan struktur dan kriteria yang mirip dengan artikel penelitian lain. Hal tersebut memberi kekaburan tersendiri bagi mereka yang ingin mempublikasikan artikel inovasi. 

Satu artikel yang ditulis J.M. Colbert-Getz, dkk. Menganalisis berbagai artikel berlabel inovasi dari berbagai jurnal. Mereka mencoba mencari tahu fitur atau elemen apa yang secara konsisten ada di hampir semua artikel inovasi tersebut.

Dari penelusuran mereka, disimpulkan bahwa untuk menilai satu artikel merupakan artikel inovasi atau bukan adalah dengan menjawab pertanyaan:

Apakah penulis secara eksplisit:
  1. Mendeskripsikan satu persoalan?
  2. Mendeskripsikan tentang penelitiannya sebagai pilot project, preliminary, atau ekplorasi?
  3. Menjelaskan apa yang baru, original, atau inovatif, termasuk menempatkan inovasi tersebut ke dalam konteks yang baru?
  4. Menyatakan alasan inovasi berdasarkan kerangka teori dan konseptual?
  5. Menjelaskan bagaimana penerapan inovasinya?
  6. Menjelaskan bagaimana dia/mereka mengembangkan inovasi?
  7. Mengevaluasi inovasinya?
  8. Menyertakan data/outcome?
  9. Memberi refleksi tentang pelajaran yang bisa diambil atau tindakan yang bisa dilakukan untuk mendorong kemajuan?
  10. Mendiskusikan potensi dari keberlanjutan inovasi dalam konteks/program/sampel lokal.
  11. Mendiskusikan potensi untuk menghubungkan inovasi ke konteks yang baru?
  12. Mendiskusikan potensi pengaruh yang bisa diberikan oleh inovasi terhadap bidang studi atau disiplin ilmu?
Singkatnya, tujuan utama dari berbagai penelitian dengan segala prosesnya adalah menemukan cara inovatif untuk mengobati penyakit, merawat pasien, dan melatih generasi dokter dan ilmuwan biomedis berikutnya. Penting bagi berbagai jurnal untuk menerbitkan artikel tentang ide-ide baru dan lebih baik. 

Dua kriteria yang identik di atas, sepatutnya tidak menjadi tembok penghalang, tapi justru bisa menjadi panduan untuk menganalisis lebih jauh dan lebih dalam untuk melahirkan kemungkinan-kemungkinan yang lebih baru dan lebih baik.

Ketahui lebih jauh tentang penulisan artikel ilmiah dengan mengikuti Live CME dari Sejawat Indonesia, Get Published in International Scientific Journal

Referensi:
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaVaksin Baru Tuberkulosis

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar