Torsio Testis di Ruang Gawat Darurat: Strategi Deteksi dan Manajemen
Torsio testis dapat terjadi pada semua usia, tetapi umumnya terjadi segera setelah lahir atau antara usia 12-18 tahun dengan puncak insiden pada usia 13-14 tahun. Insiden torsi pada pria di bawah usia 25 tahun adalah sekitar 1 dari 4000.
Torsio testis adalah keadaan darurat urologis yang memerlukan intervensi darurat. Hal ini terjadi ketika testis berputar di sekitar korda spermatika yang menyebabkan gangguan suplai darah dan kemungkinan terjadi kerusakan testis iskemik permanen. Tingkat keparahan iskemia bervariasi dan tergantung pada periode waktu torsi serta tingkat rotasi tali pusat.
Secara umum, etiologi yang mendasari torsio testis tidak mudah diidentifikasi. Namun, ada sejumlah faktor termasuk genetik, faktor lingkungan, dan trauma.
Anamnesis yang menyeluruh merupakan komponen penting ketika mengevaluasi pasien untuk kemungkinan torsio testis. Fitur utama pada riwayat yang dapat meningkatkan indeks kecurigaan termasuk usia, onset mendadak nyeri testis unilateral yang parah dengan durasi kurang dari 24 jam yang terkait dengan satu atau lebih dari berikut ini: mual, muntah, pembengkakan skrotum, nyeri tekan testis, eritema, testis letak tinggi (Brunzel Sign) dan retraksi pada kulit skrotum (Ger’s sign).
Penilaian Keputusan klinis
Memanfaatkan skor klinis saat menilai pasien dengan skrotum akut dapat memberikan panduan dalam mengidentifikasi pasien yang mungkin memerlukan ultrasonorafi skrotum, konsultasi urologi, atau eksplorasi skrotum mendesak. Berbagai alat keputusan klinis telah dijelaskan untuk membantu tenaga medis dalam diagnosis dan pemeriksaan torsio testis.
The Testicular Workup for Ischemia and Suspected Torsion (TWIST) berfokus pada lima kriteria dari riwayat dan pemeriksaan klinis untuk memperkirakan kemungkinan torsio testis. Sistem penilaian ini awalnya divalidasi oleh Barbosa, et. al. dan digunakan dalam penelitian mereka. Kriteria sistem penilaian ini meliputi:
• pembengkakan testis (2 poin),
• adanya testis yang keras (2 poin),
• tidak adanya refleks kremaster (1 poin),
• mual/muntah (1 poin), dan
• testis naik (1 poin).
Skor 0-2 dianggap beresiko rendah dan dikaitkan dengan nilai prediksi negatif 100% untuk torsio. Secara umum, USG skrotum dan konsultasi urolog tidak diperlukan dalam kasus ini. Skor 3-4 dianggap risiko menengah dan memerlukan USG serta kemungkinan konsultasi urolog dan pembedahan yang mendesak dengan tujuan menyelamatkan testis.
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengevaluasi validitas sistem penilaian TWIST ketika digunakan oleh profesional medis non-urolog pada sampel pasien sebanyak 128 pasien. Meskipun nilai batas sedikit berbeda untuk risiko rendah, menengah, dan tinggi digunakan (0,1-5; lebih dari 6).
Penulis melaporkan bahwa tidak ada kasus torsio testis pada kelompok pasien yang diklarifikasi sebagai resiko rendah dengan nilai prediksi positif pasien dalam tahap tanner 3-5 dengan skor TWIST 6 adalah 100%, Namun, diagnosis yang akurat sulit dilakukan pada pasien dalam tahap Tanner 1-2. Oleh karena itu, menunjukkan bahwa alat penilaian ini berpotensi dapat digunakan di ruang gawat darurat oleh non-ahli urolog.
Baca Juga:
Diagnosis Banding
Berbagai patologi terkait skrotum, secara klinis bisa saja sama dengan torsio testis dan terjadi secara akut. Termasuk selulitis skrotum, gangrene, edema, abses skrotum dan nekrosis lemak sekunder akibat trauma.
Patologi struktur di sekitarnya seperti ruptur tunika albuginea, spasme otot kremaster, torsio spermatokel, hidrokel dan pyokel juga dapat muncul dengan skrotum akut.
Patologi testis yang mungkin menyerupai torsio testis termasuk appendiks torsio testis, epididimorkitis, orkitis gonfok, infark tetis, poliorkidopati, trauma, nekrosis iskemik, perdarahan terkait tumor, dan pseudotumor myofibroblastik.
Diagnosis banding yang paling umum ditemukan adalah appendiks torsio testis dan epididimorkitis karakter klinis dijelaskan dalam table berikut:
Kondisi | Karakteristik |
Torsio Testis | Nyeri skrotum asimetris yang terjadi secara tiba-tiba Edema skrotum Demam, Mual, Muntah Tanda Prehn Negatif Tanda Brunzel Tidak adanya refleks kremaster Timbulnya gejala akut |
Apendiks Torsio Testis | Tanda titik biru yang diamati melalui skrotum Biasanya muncul pada anak-anak dan remaja Riwayat trauma mungkin muncul Pangkal bagian atas menjadi lunak |
Orkitis Epididimo | Biasanya muncul setelah pubertas pada orang yang aktif secara seksual Edema skrotum Tanda Prehn positif Kelunakan Epididimis |
- Department of Emergency Medicine, Faculty of Health Sciences, University of the Witwatersrand, Johannesburg, South Africa. Testicular Torsion in the Emergency Room: A Review of Detection and Management Strategies. 2020.
Log in untuk komentar