Begini Cara Tambah SKP di Sejawat Indonesia
Di tengah kesibukan sebagai Tenaga Kesehatan, para dokter juga harus menyisakan ruang untuk memikirkan dan merencanakan berbagai hal yang berkaitan dengan sertifikasi dan administrasi profesi. Salah satunya tentang Satuan Kredit profesi (SKP) yang harus mencapai jumlah tertentu setiap tahun.
Bagaimana cara memenuhi target pencapaian SKP?
Langkah pertama adalah dengan membuat Rencana Pengembangan Diri (RPD) atau Personal Development Plan. Tujuannya agar bisa mengatur waktu dan menentukan skala prioritas terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan atau diikuti dalam menambah SKP.
RPD idealnya disusun dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Pengembangan kompetensi diri sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditekuni selama ini, terutama untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan ketidakpuasan.
- Kondisi kesehatan masyarakat, sehingga Dokter/Dokter Spesialis mampu mengidentifikasi masalah dan mengembangkan diri terhadap kondisi tersebut sebagai bentuk tanggungjawabnya terhadap kesehatan masyarakat.
- Misi pribadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
- Jadwal pencapaian misi termasuk karir jangka panjang.
- Prioritas pencapaian dalam 5 tahun mendatang yang dirinci setiap tahunnya, sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki.
Contoh Rencana Pengembangan Diri (RPD)
Berdasarkan Rencana Pengembangan Diri (RPD) atau personal development plan (PDP), maka setiap dokter wajib memenuhi kegiatan ranah 1, 2, dan 3. Apabila terdapat kekurangan nilai SKP dari ketiga ranah di atas, maka dapat ditambahkan dengan kegiatan ranah 4 dan 5 sebagai persyaratan resertifikasi.
Adapun kelima ranah yang menjadi pokok dalam kegiatan pengembangan diri adalah:
- Ranah pembelajaran
- Ranah kerja profesional
- Ranah pengabdian masyarakat dan pengabdian profesi
- Ranah publikasi ilmiah dan ilmiah popular
- Ranah pengembangan ilmu dan pendidikan.
Contoh Simulasi Rencana Pengembangan Diri Dokter / Dokter Spesialis dengan Kompetensi Tambahan (Konsultan/ Sub Spesialis)
Sedangkan, untuk penjelasan Standar Kompetensi Dokter Indonesia penjelasannya bisa dilihat di bawah ini:
Kegiatan apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan SKP di Sejawat Indonesia?
Ranah Pembelajaran Kedokteran dan Kesehatan
Ranah pembelajaran berisi kegiatan personal, kegiatan internal, dan kegiatan eksternal. Bobot nilai kegiatan yang harus dicapai adalah 20-30% atau 10-15 SKP pertahun dan total 50-75 SKP selama 5 tahun.
Di Sejawat Indonesia, pemenuhan SKP bisa dilakukan dengan kegiatan yang bersifat personal dan eksternal, sebagai berikut:
- Membaca Jurnal. Jurnal-jurnal yang tersedia di Sejawat Indonesia adalah jurnal-jurnal yang di-provide oleh Elsevier, berisi jurnal Q1 Scopus dan bisa dibaca/download langsung. Akses di sini
- Seminar/lokakarya/konferensi/kongres/PIT. Sejawat Indonesia juga rutin bekerjasama dengan berbagai instansi dan organisasi profesi yang bisa memudahkan Teman Sejawat untuk mengikutinya.
- Webinar dan workshop. ada dua model webinar/workshop di Sejawat Indonesia yang bisa diikuti untuk menambah SKP. Setiap pekan, ada LIVE CME bersama para ahli dari berbagai topik yang bisa diikuti secara langsung. Sedangkan, model kedua adalah rekaman video & file presentasi dari LIVE CME yang bisa dipelajari kapan saja.
Ranah Pengabdian Masyarakat dan Profesi
Ranah pengabdian masyarakat dan profesi berisi kegiatan personal dan kegiatan eksternal. Bobot nilai kegiatan yang hendak dicapai adalah 10-20% atau 5-10 SKP per tahun dan total 25-50 SKP selama 5 tahun.
Kegiatan yang bisa dilakukan adalah menulis artikel Ilmiah populer yang bisa diterbitkan di Sejawat Indonesia. Klik di sini untuk menerbitkan artikel Anda.
Selamat menambah poin SKP di Sejawat Indonesia, Teman Sejawat!
Referensi:
-
Panduan Verifikasi Kegiatan P2KB Dokter 2021 edisi 2
Log in untuk komentar
Henri Turangan
Posted at 10 February 2023 12:45Informasi yang sangat bagus. Link yang tertera tidak bisa dibuka/ diklik?