Sianida, Zat Berbahaya Yang Populer
Kejadian kasus kematian akibat Sianida berulang kembali, kali ini terjadi pada seorang anak yang keracunan setelah makan sate 'berbumbu' Sianida. Ayahnya, bekerja sebagai driver ojek online, membawa pulang kiriman makanan karena ditolak oleh sasaran pelaku yang merasa tidak memesan makanan. Setelah pulang, makanan tersebut disantap, ternyata anak dan istrinya keracunan. Nahas, nyawa sang anak tak terselamatkan.
Kasus racun Sianida sebelumnya yang sempat menghebohkan Indonesia, yaitu wanita yang menjadi korban, sempat kejang-kejang di sebuah kafe kemudian meninggal sebelum sampai di Rumah Sakit. Berdasarkan hasil penyelidikan dan otopsi yang dilakukan pihak berwenang, diketahui adanya zat yang bersifat korosif menempel di bagian organ tubuh korban. Direktur Reserve Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan bahwa sampel yang diminum korban diduga mengandung Sianida.
Apa itu Sianida dan seberapa berbahayakah zat ini bagi kita? Mengapa begitu mudah digunakan oleh pelaku jika zat ini sangat berbahaya?
Apa itu Sianida?
Sianida adalah bahan kimia yang bereaksi sangat cepat dan mematikan, terdapat dalam beberapa jenis bentuk. Jika dalam bentuk gas yang tak berwarna, disebut Hydrogen Cyanide (HCN) atau Cyanogen Chloride (CNCI), atau dalam bentuk kristal disebut Sodium Cyanide (NaCN) atau Potassium Cyanide (KCN). Sianida terkadang digambarkan berbau kacang Almond, tapi tidak selalu berbau, dan tidak semua orang peka atas baunya.
Dimana Sianida ditemukan?
Sianida dilepaskan dari bahan alami beberapa makanan dan tumbuhan tertentu seperti singkong, kacang lima dan almond. Biji dan bibit dari buah-buahan seperti apricot, apel dan persik, mungkin memiliki sejumlah besar bahan kimia yang dapat diproses untuk Sianida. Bagian yang dapat dimakan dari tanaman ini mengandung lebih sedikit bahan kimia daripada biji dan bibitnya.
Sianida juga terdapat pada asap rokok dan hasil pembakaran dari material sintetis seperti plastik. Di pabrik, Sianida digunakan untuk pembuatan kertas, tekstil dan plastik. Juga terdapat dalam bahan kimia yang digunakan untuk mencetak foto, dan banyak hal lainnya.
Jika tertelan secara tidak sengaja, bahan kimia yang terdapat dalam produk berbasis Acetonitrile yang digunakan untuk menghapus cat kuku dapat menghasilkan Sianida ketika diproses secara kimiawi oleh tubuh.
Hidrogen Sianida dibawah nama Zyklon B, digunakan sebagai alat genosida oleh Jerman di Perang Dunia Kedua.
Bagaimana kita bisa terekspos Sianida?
Kita bisa terpapar Sianida dengan cara menghirupnya di udara, meminumnya, memakannya, atau menyentuh tanah yang terkontaminasi Sianida. Zat ini larut dalam air, tanah, atau udara hasil dari proses alami dan kegiatan perindustrian. Menghisap asap rokok adalah salah satu sumber utama paparan Sianida diluar kegiatan perindustrian.
Bagaimana Sianida bekerja?
Efek keracunan yang disebabkan oleh Sianida tergantung pada jumlah, rute dan lamanya paparan Sianida. Menghirup gas Sianida mengakibatkan level keracunan paling berbahaya, tapi menelan Sianida pun mematikan. Gas Sianida paling berbahaya dalam ruangan tertutup atau terjebak. Menguap dan menyebarnya gas Sianida secara cepat mengurangi kadar racun Sianida diluar ruangan, karena kurang padatnya Sianida dalam bentuk gas.
Sianida mencegah sel-sel tubuh dari mendapatkan oksigen. ketika ini terjadi, sel-sel ini akan mati. Sianida lebih berbahaya terhadap jantung dan otak daripada terhadap organ lainnya, karena jantung dan otak membutuhkan lebih banyak oksigen.
Tanda-tanda dan gejala paparan Sianida
- Orang yang tarpapar sejumlah kecil Sianida dengan cara menghirupnya, menyerapnya melalui kulit atau memakan makanan yang mengandung Sianida memiliki beberapa atau semua tanda-tanda dan gejala berikut ini dalam beberapa menit: Pusing, sakit kepala, mual dan muntah, iritasi pada hidung dan selaput lendir, napas dan detak jantung menjadi lebih cepat, gelisah dan tak bertenaga.
- Paparan sejumlah besar Sianida dari rute manapun dapat menyebabkan efek-efek lainnya seperti: Kejang diikuti kelumpuhan, kehilangan kesadaran, pendarahan pada hidung, kerusakan saraf optik dan retina, mulut berbusa disertai darah, tekanan darah rendah, kerusakan paru-paru, gagal pernapasan yang menyebabkan kematian, serta detak jantung melambat.
- Menelan Sianida dalam dosis yang sangat besar dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, disertai kejang dan kematian, umumnya dalam jangka waktu 1-15 menit.
- Efek jangka panjang dari paparan Sianida adalah kerusakan pada jantung, otak dan saraf.
Bagaimana cara melindungi diri dari Sianida dan apa yang dilakukan jika kita terpapar?
Karena menghirup Sianida adalah rute paparan yang paling umum, segera tinggalkan area yang telah terkontaminasi Sianida dan secepatnya cari udara bersih. Hal ini terbukti sangat efektif mengurangi paparan gas Sianida. Jika anda tidak bisa keluar dari area paparan Sianida, maka menunduklah serendah mungkin karena sifatnya yang tidak padat membuat Sianida naik ke atas udara begitu dilepaskan.
Jika anda merasa terpapar Sianida, anda sebaiknya melepaskan pakaian anda, dan segara mencuci tubuh anda dengan sabun dan air, dan secepatnya mencari bantuan kesehatan. Setelah melepaskan pakaian dan mencuci tubuh anda, letakkan pakaian anda ke dalam tas plastik tanpa menyentuhnya langsung. Gunakan tong, atau sumpit dan alat lainnya untuk menyentuh pakaian yang terkontaminasi, dan masukkan alat yang digunakan untuk memegang tersebut juga ke dalam tas plastik. Tutup tas plastiknya dan masukkan ke dalam tas plastik lain lalu buang.
Bagaimana keracunan Sianida ditangani?
Keracunan Sianida dapat ditangani dengan perawatan medis yang spesifik di Rumah Sakit. Penangkal racun Sianida paling berguna jika diberikan secepat mungkin setelah paparan. Dokter dan tenaga kesehatan sebaiknya cepat tanggap terhadap kasus yang diduga keracunan Sianida dan tidak berlama-lama menunggu konfirmasi laboratorium.
Log in untuk komentar