sejawat indonesia

Konsumsi Carnitine Sebelum Kehamilan Mengurangi Risiko Autis Pada Anak

Pada masa sebelum hingga setelah kehamilan, para wanita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya akan Carnitine agar dapat melindungi anak dari beberapa tipe autisme yang ada. Carnitine adalah salah satu jenis dari 20 jenis asam amino yang termasuk pada kategori asam amino non-esensial.

L-Carnitine-

Makanan yang kaya akan kandungan Carnitine diantaranya dapat ditemukan pada daging merah, susu murni yang menjadi pilihan terbaik para vegetarian, serta buah alpukat yang kaya akan lemak tidak jenuh - asam folat alami yang mudah diserap tubuh - kalium. Selain itu, saat ini Carnitine juga telah banyak tersedia dalam bentuk suplemen.

Peneliti menemukan bahwa Carnitine berfungsi meningkatkan aliran darah dengan meningkatkan produksi nitric oxide, sehingga pembuluh darah menjadi lebih lebar dan memungkinkan lebih banyak darah dan oksigen yang dapat disalurkan.

Carnitine dapat diproduksi secara alami di dalam tubuh (terutama pada bagian otot dan jantung), juga dapat diperoleh dari berbagai ekstrak sumber makanan lainnya yang diperlukan untuk membawa asam lemak rantai panjang menuju ke mitochondria (kompartemen dalam sel yang mengubah lemak menjadi energi), di mana pembakaran asam lemak terjadi.

Studi terdahulu menunjukkan bahwa mutasi yang diwariskan dan terdapat dalam gen (TMLHE) diperlukan untuk proses biosintesis Carnitine yang berkaitan erat dengan risiko berkembangnya gangguan autisme spektrum.

Temuan terbaru menunjukkan bahwa cacat genetik pada kemampuan tubuh seseorang dalam memproduksi Carnitine dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme yang disebabkan karena defisiensi Carnitine yang mengganggu proses sel-sel induk saraf secara normal dalam mengatur proses perkembangan otak embrio dan janin.

Untuk mengurangi risiko autis pada anak juga dapat dilakukan melalui beberapa hal, sebagai berikut :

  1. Memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan lebih awal
  2. Melakukan pemeriksaan screening secara lengkap terutama infeksi virus TORCH (Tocoplasma, Rubela, Citomegalovirus, Herpes dan Hepatitis)
  3. Melakukan konsultasi secara rutin dan berkala
  4. Apabila terjadi pendarahan segera periksakan diri ke dokter kandungan. Pendarahan yang paling sering terjadi diakibatkan karena kelainan plasenta mengakibatkan gangguan transportasi oksigen dan nutrisi ke bayi yang dapat mengakibatkan gangguan pada otak dan janin
  5. Berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan utamanya di trimester pertama.
  6. Menghindari stress dan makanan yang terbuat dari bahan kimia atau toksik lainnya.
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaObesitas dan Diabetes Pada Ibu Hamil Meningkatkan Risiko Autisme Pada Janin

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar