sejawat indonesia

Merokok Mempengaruhi Kebiasaan Menyusui

Dari penelitian yang telah dilakukan, dikatakan bahwa para ibu baru yang terpapar asap rokok di rumah mereka cenderung berhenti menyusui lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak terpapar asap rokok. Penelitian ini dilakukan di Hongkong dengan melibatkan lebih dari 1.200 wanita dari empat rumah sakit besar. hasilnya menunjukkan bahwa jika ada anggota dari suatu rumah tangga yang merokok, baik itu suami ataupun ibu itu sendiri dapat mengurangi waktu seorang anak diberikan ASI. Semakin banyak perokok di rumah makan semakin pendek durasi seorang ibu menyusui. Penelitian ini merupakan salah satu yang penelitian pertama terhadap pengaruh merokok anggota keluarga selama masa menyusui di Hongkong setelah negara tersebut melakukan pengendalian terhadap tembakau pada tahun 2007. Di Hongkong sekitar 4% wanita dan 18% laki-laki merokok. Sedangkan di Indonesia sendiri, jumlah perokok wanita meningkat sebanyak 400%  selama 5 tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, tuntutan gaya hidup dan simbol status atau stres. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah perokok di Indonesia ada 66 sampai 67 juta orang. Paling banyak dari jumlah tersebut ialah perokok usia produktif dari umur 15 sampai 55 tahun. Paparan perokok rumah tangga juga memiliki efek negatif yang substansial terhadap praktik menyusui. Lebih dari sepertiga dari peserta memiliki mitra atau anggota rumah tangga lain yang merokok. Istri dari suami yang merokok, secara signifikan lebih memilih untuk tidak menyusui, dibandingkan dengan istri yang pasangannya (suami) tidak merokok. Nikotin dapat ditularkan dalam ASI kepada anak dan dapat mengurangi jumlah keseluruhan ASI. Ada juga kekhawatiran tentang paparan lingkungan dari perokok pasif pada anak. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan perokok dapat mempengaruhi keputusan ibu untuk berhenti menyusui, dan paparan merokok dari ayah dan anggota rumah sangat terkait dengan durasi menyusui yang lebih pendek. Hal yang patut digaris bawahi dari penelitian ini adalah merekomendasikan agar perempuan dan keluarga mereka berhenti merokok sebelum program kehamilan dan ibu baru harus menunggu sampai mereka selesai menyusui jika ingin kembali merokok. Selain itu, merekomendasikan juga jika seorang wanita memilih untuk merokok dengan bayi di rumah, pastikan agar bayi tidak terkena asap rokok. Asap rokok sangat merugikan, karena bayi yang terkena paparan asap rokok lebih rentan terkena infeksi pernapasan (ISPA) dan masalah pernapasan lainnya. Namun, jika seorang ibu menyusui, manfaat dari dia melakukan itu masih lebih besar daripada efek negatif dari merokok selama sang ibu menjaga kebersihan merokok dengan baik dan tidak mengekspos bayi dengan asap rokok.  
Penelitian ini telah dipublikasikan di Jurnal Breastfeeding Medicine
Sumber: University of Colombia News
Referensi Jurnal :
Effect of Secondary Cigarette Smoke from Household Members on Breastfeeding Duration: A Prospective Cohort StudyBreastfeeding Medicine, 2018; 13 (6): 412 DOI: 10.1089/bfm.2018.0024
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaMekanisme Epigenetik Dibalik Penyakit Autoimun

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar