sejawat indonesia

Restriksi Penggunaan Fluoroquinolon dan Kaitannya Terhadap Penurunan Insidensi Infeksi Clostridium Difficile

Clostridium difficile adalah bakteri yang menyebabkan infeksi mulai dari diare ringan sampai dengan kolitis pseudomembran, terutama pada pasien yang telah terpapar antibiotik jangka panjang.1 Beberapa tahun terakhir, C difficile telah menjadi tantangan kesehatan secara global. Insidensi dari infeksi C difficile diakibatkan oleh beberapa jenis faktor risiko, termasuk populasi orangtua yang semakin banyak, dan terapi resisten terhadap fluoroquinolon. Sebuah penelitian dari Inggris yang diterbitkan di jurnal The Lancet Infectious Disease melakukan investigasi terhadap infeksi C difficile dengan cara melakukan reduksi penggunaan jenis antibiotik tertentu, dan juga mengobservasi penurunan insidensi infeksi dengan cara memperbaiki kontrol infeksi rumah sakit. Insidensi dari infeksi C difficile dan juga angka kematian yang diakibatkan oleh infeksi ini telah menjadi epidemi di Amerika Utara dan Eropa selama satu dekade terakhir. Namun di Inggris, insidensi dari infeksi ini menurun hingga 80% setelah tahun 2006.2 Studi ini kemudian menjadi studi pertama yang menginvestigasi alasan di balik penurunan insidensi tersebut. Terdapat dua hipotesis yang diajukan pada awal studi. Hipotesis pertama adalah bahwa penurunan angka infeksi C difficile di Inggris terjadi akibat penurunan penggunaan antibiotik tertentu. Mereka kemudian melakukan analisa terhadap data yang menyangkut insidensi infeksi C difficile, peresepan obat-obatan antimikroba, dan juga lebih dari 4000 whole genome sequence hasil isolasi C difficile. Kunci dari hasil studi ini adalah bahwa penurunan angka infeksi C difficile juga mencerminkan menghilangnya isolat yang resisten terhadap fluoroquinolon, sedangkan angka kejadian dari infeksi yang rentan terhadap fluoroquinolon tetap sama seperti sebelumnya. Hipotesis kedua yang diajukan adalah jika penurunan angka kejadian C difficile terjadi akibat perbaikan dalam kontrol infeksi rumah sakit, maka kasus-kasus penularan atau kasus sekunder juga seharusnya menurun, baik pada infeksi C difficile yang resisten maupun yang rentan terhadap fluoroquinolon. Restriksi dalam penggunaan antibiotik jenis floroquinolon diberlakukan di Inggris pada tahun 2007,3 dan oleh sebab itu para peneliti ingin mengetahui apakah hal inilah yang berpengaruh ataukah hipotesis kedua mereka mengenai kontrol infeksi yang lebih baik yang dapat menjadi penyebab menurunnya angka infeksi C difficile. Para peneliti melaporkan bahwa hasil dari studi menunjukkan bukti kuat akan terjadinya penurunan angka infeksi yang disebabkan oleh isolat yang resisten terhadap fluoroquinolon, sedangkan tidak didapatkan bukti penurunan angka infeksi C difficile yang rentan terhadap fluoroquinolon.  Hal ini menunjukkan bahwa restriksi dari penggunaan fluoroquinolon berperan lebih penting dibandingkan dengan kontrol infeksi rumah sakit dalam penurunan insidens infeksi C difficile. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa restriksi atas pemberian resep antibiotik golongan fluoroquinolon harus menjadi landasan dari kontrol terhadap epidemi infeksi C difficile di Inggris dan juga di seluruh dunia. Jurnal ini diterbitkan oleh The Lancet Infectious Diseases dan dapat Anda akses secara terbuka di sini.  
Referensi:
  1. Collins D, Hawkey P, Riley T. Epidemiology of Clostridium difficile infection in Asia. Antimicrobial Resistance and Infection Control. 2013;2(1):21.
  2. Wilcox M, Shetty N, Fawley W, Shemko M, Coen P, Birtles A et al. Changing Epidemiology of Clostridium difficile Infection Following the Introduction of a National Ribotyping-Based Surveillance Scheme in England. Clinical Infectious Diseases. 2012;55(8):1056-1063.
  3. Clostridium difficile infection: how to deal with the problem - Publications - GOV.UK [Internet]. Gov.uk. 2017 [cited 25 January 2017]. Available from: https://www.gov.uk/government/publications/clostridium-difficile-infection-how-to-deal-with-the-problem
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaLima Fakta Tentang CRISPR

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar