Memahami Sekali Lagi tentang Penyakit Kanker
Sumber(dengan modifikasi) dari : Hanahan,D and Weinberg R.A. (2011) Hallmarks of cancer: the next generation. Cell 100, p.646
Skema di atas menggambarkan jalur-jalur kanker untuk mempertahankan diri dengan keluar dari sistem yang sudah ada dalam tubuh manusia. Sistem homeostatis yang mengakibatkan tubuh kita normal, seperti tumbuh besar secara proporsional, berhenti tambah tinggi setelah usia dewasa, sel-sel tua yang mati diganti sel baru pada epidermis dan sel darah, penyembuhan luka dan lainnya. Homeostatis tadi, oleh sel kanker, dimanipulasi sedemikian rupa hingga mereka berhasil menjadi kerajaan sendiri di tubuh manusia dengan kontrol di luar sistem normal yang seharusnya. Kanker adalah penyakit di tingkat genom pada tingkat sel. Pada pelajaran biologi dasar, kita telah diajarkan mengenai bagian terkecil tubuh kita yang memuat informasi dan akan menghasilkan individu yang utuh: gen. sebagai gambarannya, sebuah sel terdiri dari sekitar 3 miliar DNA yang membentuk kelompok gen yang disebut genome. Dan manusia dewasa memiliki setidaknya 10 triliun sel. Setiap sel memiliki fungsi dan kegiatan masing-masing karena semua sel tersebut hidup. Kerusakan /kesalahan sistem salah satu atau sekelompok dari gen pada saat siklus hidup sel , yang bisa dipicu banyak faktor, bisa memicu timbulnya kanker. Menariknya, hampir semua agen penyebabnya (karsinogen) bisa dihubungkan dengan proses mutasi (mutagen). Kesalahan proses di tingkat DNA ini merupakan proses yang normal dari proses hidup dalam sel, untuk kesalahan tersebut dalam skala minimal, tidak bisa menyebabkan kanker karena manusia memiliki sistem perbaikan DNA secara otomatis. Namun semakin bertambahnya usia, sistem homeostatis di tubuh kita mengalami penurunan salahsatunya dengan menurunnya sistem perbaikan di tingkat DNA yang menyebabkan akumulasi mutasi. Hal ini menjelaskan mengenai mengapa prevalensi kanker meningkat drastis pada abad ini karena angka harapan hidup yang memanjang, hal itu se-paket dengan timbulnya kanker Hampir semua kanker adalah hasil mutasi di tingkat DNA, mutasi ini tidak diturunkan ke generasi berikutnya. Tetapi hal lain yang mempengaruhi gen ini, yang biasa disebut epigenetik, yang bisa di turunkan ke generasi selanjutnya. Ini yang membedakan kanker dari penyakit keturunan, bahwa kanker terjadi secara somatik dan penyakit keturunan terjadi secara germinal/kongenital. Kanker tidak hanya timbul pada usia tua, segala usia juga bisa mengalaminya. Ada beberapa faktor sampai saat ini sudah jelas mempengaruhi timbulnya kanker. Lingkungan, fase reproduksi, diet, exercise dan rokok secara langsung mempengaruhi angka kejadian kanker. Terapi kanker adalah hal esensial yang sangat mempengaruhi output dari penderitanya. Sampai saat ini, terapi konvensional masih menjad protokol utama yaitu terapi bedah dengan tujuan mengangkat jaringan kanker se-optimal mungkin. Tindakan bedah ini memiliki batasan secara mekanik dan tidak mampu dilakukan ke tingkat seluler sampai DNA khususnya untuk karakter metastasis / penyebaran kanker. Hal itu bisa tekan oleh perangkat radioterapi dan kemoterapi konvensional. Sifat dari terapi radioterapi dan kemoterapi konvensional ini bersifat mencegah pertumbuhan (sitostatik) dan bersifat membunuh sel (sitotoksik). Kemoterapi secara umum mengakibatkan efek samping yang bisa menurunkan kualitas hidup si penderita kanker. Hal ini sedikit banyak disebabkan karena index terapi kemoterapi secara umum sangat pendek. Indeks terapi adalah batas dosis yang menimbulkan efek minimal (minimum effect dose) dan batas maksimal (maximum tolerated dose). Para peneliti di bidang medis saat ini sangat agresif untuk menemukan terapi spesifik diluar terapi konvensional yang dapat mengobati kanker. Ratusan bahkan ribuan uji klinis saat ini sudah berjalan untuk menemukan agen yang paling efektif menekan pertumbuhan setiap jenis kanker yang meski belum memuaskan menunjukkan kemajuan yang signifikan. Dibutuhkan dana yang amat banyak, waktu yang sangat panjang, pengorbanan dari kerja keras semua pihak juga telah dilakukan dan akan terus berlanjut.Molecular Biology of Cancer 4th edition (Lauren Pecorino, Oxford, 2016), Coldittz, G.A. et al (2012) Applying what we know to accelerate cancer prevention. Science translational medicine 4:65-71 dan Oeppen,J and Vaupel,J.W.(2002) Broken limits to life expectancy. Science 296:1029-30.
Log in untuk komentar