Mungkinkah Masa Depan Perawatan Kesehatan tanpa Jarum Suntik?
Trypanophobia mungkin bukan istilah umum, tetapi kita mungkin mengenal seseorang yang mengalaminya. Fobia tersebut merujuk pada rasa takut terhadap jarum suntik dan memengaruhi setidaknya 1 dari 10 orang.
Gejala umumnya berkisar dari peningkatan denyut jantung hingga pingsan atau mual saat melihat jarum suntik. Perasaan tidak menyenangkan tersebut dapat memengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia, dan bahkan dapat memicu pengalaman traumatis di masa lalu.
Meskipun prevalensi trypanophobia tinggi, suntikan jarum suntik merupakan salah satu prosedur yang paling umum dalam perawatan kesehatan, terdapat 16 miliar suntikan diberikan setiap tahun baik untuk vaksinasi dan perawatan atau pengambilan sampel darah dan diagnostik. Dengan semakin berkembangnya teknologi, muncul pertanyaan: Mungkinkah perawatan kesehatan di masa depan tak lagi menggunakan jarum suntik?
Perkembangan terkini di bidang kesehatan digital menunjukkan bahwa kita mungkin semakin dekat dengan masa depan seperti itu.
Teknologi pemberian obat: laser, losion kulit, dan pil
Saat ini, perusahaan dan peneliti telah berupaya menemukan cara inovatif untuk menghindari jarum suntik dalam proses pemberian obat.
Salah satu contohnya adalah FlowBeams yang tengah mengembangkan teknologi injeksi non-invasif tanpa jarum melalui perangkat genggam. Perangkat tersebut menggunakan laser untuk memanaskan cairan secara lokal, sehingga menciptakan gelembung mikro yang mengembang dengan cepat. Gelembung akan mendorong aliran tipis dengan kecepatan tinggi melalui kulit, sehingga memungkinkan penyerapan cepat oleh tubuh.
Alat Injeksi non-invasif dari FlowBeam
Pendekatan baru lainnya yang sedang diselidiki para peneliti melibatkan penggunaan losion. Selama pengujian pada tikus, para peneliti Stanford telah menemukan bahwa pendekatan tersebut layak untuk digunakan dalam memberikan vaksin tetanus. Jika benar terwujud, maka memberikan vaksin akan semudah mengoleskan tabir surya ke kulit kita.
Alih-alih suntikan, kita juga bisa mengonsumsi pil berkat perkembangan dalam pemberian obat suntik secara oral. Perusahaan seperti Rani Therapeutics dan Novo Nordisk tengah mengembangkan kapsul oral yang menyuntikkan obat ke dalam saluran pencernaan, sehingga menghilangkan kebutuhan akan suntikan.
Pengambilan sampel dan diagnostik darah: memanfaatkan cairan tubuh
Pengambilan darah untuk tujuan diagnostik hampir secara eksklusif mengandalkan jarum suntik. Namun, perusahaan-perusahaan mulai meninggalkan pendekatan tersebut.
Tasso yang berkantor pusat di AS memiliki seperangkat plester berbentuk tombol untuk pengambilan darah melalui kapiler. Alat ini bekerja dengan menekan tombol yang membentuk vakum dan pisau kecil menusuk permukaan kulit. Darah kemudian diambil dari kapiler dengan efek vakum dan dikumpulkan dalam wadah kecil. Meskipun melibatkan penggunaan pisau, tidak ada jarum yang menusuk pembuluh darah seperti pada pengambilan darah tradisional.
Alat pengambilan darah dari Tasso
Perkembangan lain seputar tes darah adalah dengan memanfaatkan darah menstruasi. Misalnya, Q-Pad dari Qvin mengumpulkan sampel darah menstruasi alih-alih mengambil darah vena untuk mengidentifikasi biomarker untuk beberapa kondisi.
Pemantauan glukosa berkelanjutan pun kini sudah tidak lagi menggunakan jarum suntik dan tusukan jari dengan plester kulit seperti Abbott's Freestyle Libre dan Dexcom G7. Sensor mereka mengandalkan pengukuran kadar glukosa dalam cairan interstisial atau cairan dalam ruang di sekitar sel.
Namun, darah bukan satu-satunya sumber diagnostik. Perusahaan kesehatan digital memanfaatkan cairan tubuh lainnya seperti keringat, air liur, dan urin untuk pengujian tertentu.
Metode vaksinasi alternatif: semprotan hidung dan plester kulit
Vaksin umum juga dapat memperoleh manfaat dari pendekatan tanpa suntikan dan ada beberapa cara kreatif untuk melakukannya.
Khususnya, vaksin hirup tampaknya semakin populer di bidang kesehatan digital. Sesuai dengan namanya, vaksin ini diberikan dalam bentuk semprotan hidung, bukan suntikan. Pada tahun 2024, FDA menyetujui FluMist dari AstraZeneca, vaksin flu semprot hidung pertama yang dapat digunakan di rumah. AuraVax Therapeutics telah mengembangkan vaksin hidung NanoSTING yang terbukti efektif melawan patogen virus corona.
Meski masih dalam tahap awal, para peneliti tengah menyelidiki plester yang dapat memberikan vaksin langsung melalui kulit. Satu studi terbaru pada tikus menemukan bahwa strategi vaksin alternatif ini aman dan mudah diberikan untuk vaksin COVID-19.
Perlunya masa depan pelayanan kesehatan yang bebas jarum suntik
Selain menghilangkan trypanophobia, memperkenalkan pendekatan perawatan dan pengambilan sampel tanpa menggunakan jarum suntik memiliki manfaat praktis lainnya. Dari sudut pandang teknis, vaksin tanpa jarum suntik bisa lebih praktis, tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin, dan lebih mudah diberikan. Di tingkat kesehatan masyarakat, karena beberapa teknik baru telah dirancang untuk penggunaan di rumah, teknik ini dapat mengatasi hambatan aksesibilitas dan mengembangkan budaya perawatan kesehatan yang proaktif.
Masih ada tantangan untuk masa depan perawatan kesehatan tanpa jarum, seperti memastikan pengujian kontrol kualitas yang terstandar, dosis yang akurat, dan persyaratan sterilitas.
Namun, dengan perusahaan farmasi raksasa dan perusahaan rintisan yang sama-sama mengerjakan solusi tersebut dan pasar yang berkembang untuk suntikan tanpa jarum, kita terus bergerak menuju masa depan seperti itu.
Referensi:
- McLenon J, Rogers MAM. The fear of needles: A systematic review and meta-analysis. J Adv Nurs. 2019 Jan;75(1):30-42. doi: 10.1111/jan.13818. Epub 2018 Sep 11. PMID: 30109720.
- Christopher L.D. McMillan, Andrea V. Corner, Danushka K. Wijesundara, Jovin J.Y. Choo, Daraporn Pittayakhajonwut, Indrajeet Poredi, Rhys H. Parry, Guneet K. Bindra, Kimberley L. Bruce, Alexander A. Khromykh, Germain J.P. Fernando, Laurent Dapremont, Paul R. Young, David A. Muller, Skin patch delivery of a SARS-CoV-2 spike DNA vaccine produces broad neutralising antibody responses, Heliyon, Volume 11, Issue 4, 2025.
Log in untuk komentar