sejawat indonesia

Para Neurosaintis Mengungkap Transporter Dopamin

Para peneliti di University of Florida Health telah menemukan mekanisme bagaimana dopamin diangkut ke dalam dan keluar dari sel-sel otak, sebuah penemuan yang memungkinkan pengobatan yang lebih efektif untuk kecanduan narkoba dan gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson suatu hari nantinya.

Para peneliti, termasuk Habibeh Khoshbouei, Pharm D., Ph.D., seorang profesor neurosains di UF College of Medicine, melaporkan temuan mereka dalam edisi terbaru jurnal Nature Communications, yang diterbitkan pada tanggal 25 Januari lalu.

shutterstock_311949818

Temuan ini penting karena dopamin terlibat dalam banyak fungsi otak yang terkait, kata Khoshbouei. Terlalu sedikitnya kandungan dopamin di dalam otak dapat menyebabkan penyakit Parkinson, serta gangguan otak yang menyebabkan gemetar dan masalah dengan gerakan dan koordinasi lainnya. Sedangkan terlalu banyaknya kandungan dopamin terkait erat dengan penyakit Skizofrenia dan gangguan kejiwaan lainnya. Kokain dan methamphetamine mempengaruhi otak dengan menghalangi transportasi normal dopamin kembali ke neuron (sel saraf).

Dengan mengetahui bagaimana protein tertentu yang disebut Transporter Dopamin mengontrol gerakan dopamin dan keluar dari neuron, akan sangat penting untuk lebih memahami penyakit kelainan yang berkaitan dengan dopamin, kata Khoshbouei.

"Ini merupakan langkah pertama yang sangat penting. Jika kita tahu bagaimana sistem transportasi dopamin bekerja, maka kita dapat mulai memperbaikinya ketika ia tidak berfungsi dengan baik atau rusak," katanya.

Temuan para peneliti ini menawarkan pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana dopamin bergerak melalui membran sel. Dengan menggunakan tikus dan dopamin sel otak yang berasal dari manusia, para peneliti menemukan bahwa gerakan dopamin dipengaruhi oleh perubahan sifat listrik dari neuron. Hal ini yang kemudian mengubah cara berfungsinya Transporter Dopamin ini.

Khoshbouei menyamakan Transporter Dopamin ini sebagai sebuah "vacuum cleaner" yang kuat dan efisien yang membantu otak menjaga keseimbangan zat kimia normal yang terkandung di dalamnya dengan cara menarik dopamin kembali ke neuron secara cepat. Di dalam sebuah otak yang berfungsi normal, dopamin dilepaskan dari neuron sebagai respon dari hal-hal menyenangkan ataupun kegiatan penunjang kehidupan, seperti makan atau seks. Ketika "vacuum cleaner"-nya bekerja dengan baik, dopamin akhirnya tersapu kembali ke dalam neuron oleh Transporter Dopamin, mengembalikan otak ke less-stimulated state (keadaan normal/lebih sedikit stimulasi). Obat-obatan seperti kokain dan methamphetamine membuat otak tetap dalam keadaan ter-stimulasi dengan mencegah neuron meng"hisap" kelebihan dopamin.

Pada akhirnya, ini adalah tentang keseimbangan. Sistem transportasi dopamin yang berfungsi normal mengendalikan pergerakan (movement), penghargaan (reward) dan perasaan menyenangkan (pleasurable feeling). Ketidakseimbangan dalam sistem transportasi dopamin menyebabkan penyakit-penyakit neurologis dan neuropsikiatri. Memahami sistem kerja transportasi dopamin adalah sebuah langkah menuju kemungkinan dalam mengobati kecanduan obat atau penyakit-penyakit yang berhubungan dengan ketidakseimbangan dopamin, kata Khoshbouei.

Sumber: psypost.org
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaProtein Pada ASI untuk Lawan Resistensi Antibiotik

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar