Terlalu Lama Duduk Berisiko Atrofi Serebri
Rekomendasi Klinis
Meskipun temuan ini masih awal, Prabha Siddarth, mengatakan akan sangat bermanfaat jika bertanya kepada pasien tentang berapa banyak waktu dalam sehari dihabiskan duduk dan mendorong mereka untuk beristirahat. Jika mereka memiliki pekerjaan di meja yang membutuhkan duduk di depan komputer dalam jangka waktu yang lama, sarankan untuk mengatur timer untuk pergi setiap jam, sehingga mereka dapat bangun dan melakukan aktivitas lain. Dia juga mencatat bahwa temuan itu tidak membuktikan bahwa terlalu banyak duduk merusak kesehatan otak, hanya saja lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk dikaitkan dengan struktur otak yang lebih tipis. Sebuah studi longitudinal akan membantu menentukan efek kausal antara duduk berkepanjangan dan struktur MTL yang lebih tipis. Penelitian di masa depan juga dapat membantu membedakan mekanisme yang tepat di balik temuan saat ini dan apakah modifikasi, seperti istirahat selama periode duduk atau duduk lama saat terlibat dalam kegiatan merangsang mental (misalnya, teka-teki silang) atau menonton televisi, membuat perbedaan. Rong Zhang, PhD, profesor Internal Medicine and Neurology & Neurotherapeutics, University of Texas Southwestern Medical Center in Dallas, mengatakan bahwa walaupun temuan ini menarik, namun masih dalam tahap awal dan perlu dikonfirmasi dalam penelitian yang lebih besar karena beberapa faktor genetik dan lingkungan dapat mempengaruhi ketebalan korteks otak regional, seperti MTL yang diamati dalam penelitian ini.Sumber: Medscape Medical News – PLOS ONE
Konten telah diedit untuk panjang dan gaya penulisan.
Log in untuk komentar