sejawat indonesia

Gen Mcr-1 : Ancaman Serius Terhadap Antibiotik Lini Terakhir

Mcr-1 adalah sebuah gen yang terdapat pada bagian kecil dan plasmid pada DNA yang dapat bergerak dari satu bakteri ke bakteri lainnya. Gen ini mempunyai potensi untuk menyebar secara cepat ke bakteri lain dan meningkatkan kemungkinan bahwa bakteri yang telah resisten terhadap antibiotik mayor dapat pula menjadi resisten terhadap kolistin.

Kolistin pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 dan digunakan sampai awal 1980an untuk terapi dari infeksi yang disebabkan oleh basil gram-negatif. Kolistin bekerja efektif melawan banyak jenis bakteri gram negatif, termasuk bakteri yang resisten terhadap multi-obat, dan kini kolistin telah menjadi obat lini terakhir untuk melawan patogen gram negatif yang resisten multi-obat di abad ke 21 ini.

Gen mcr-1 pertama kali ditemukan di Cina pada Nopember tahun lalu. Di Amerika Serikat, gen mcr-1 diidentifikasi pada bakteri yang dikultur dari pasien di Pensylvania dan juga pada sampel intestinal dari dua ekor babi, satu di Carolina Selatan dan satunya lagi di Ilinois. Lalu pada Agustus 2016, mcr-1 telah ditemukan pada seorang pasien di Brazil. Pada kasus ini, seorang pasien berumur 60 tahun dengan ulkus diabetes. Pasien tersebut telah mendapatkan berbagai terapi antibiotik namun tidak kunjung sembuh, dan berakhir dengan kaki yang diamputasi. Dilaporkan bahwa kuman yang menginfeksi lukanya adalah E.coli dengan mcr-1.

Gen ini telah berkembang tidak mengenai hanya manusia, namun juga didapatkan pada hewan-hewan ternak dan makanan dan telah menyebar di Afrika, Eropa, dan Argentina. Walau terdapat sangat banyak diskusi mengenai penyebaran gen mcr-1 melalui penggunaan antibiotik yang berlebihan dari dokter, namun masalah utama yang paling mengkhawatirkan adalah penggunaannya yang berlebihan di industri agrikultur. Para ahli telah menyuarakan diberlakukannya pelarangan penggunaan kolistin pada industri agrikultur agar mencegah terjadinya percepatan penyebaran resistensi dari obat lini terakhir ini.

Berbagai cara telah dikerahkan untuk mengatasi masalah ini, termasuk dengan cara mengembangkan antibiotik baru. Walau begitu, mengingat kemampuan alamiah dari bakteri untuk membuat resistensi dari obat, kita tidak dapat mencegah bakteri untuk berubah dan mendapatkan jalan untuk membentuk resistensi. Oleh karena itu, pencegahan dengan cara membatasi penggunaan antibiotik pada manusia dan hewan ternak merupakan salah satu jalan utama untuk memperlambat angka resistensi yang ditimbulkan oleh bakteri, terutama bakteri yang membawa gen mcr-1.

Bila pada akhirnya mcr-1 berhasil membuat bakteri menjadi resisten terhadap kolistin, maka kita terancam akan kembali hidup di zaman pra-antibiotik, di mana infeksi bakteri seringkali mematikan.

Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaPengobatan Presisi dan Diagnostik Pendamping dalam Pertarungan Melawan Kanker Ovarium

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar