sejawat indonesia

Mengenal MISS, Tren Baru Teknik Pembedahan Spinal

Banyak bukti telah menunjukkan bahwa pembedahan spinal efektif dalam mengendalikan permasalahan spinal. Tapi, pembedahan spinal konvensional yang ada sebelumnya dinilai kurang efisien untuk dokter bedah dan memiliki banyak potensi hasil yang buruk bagi pasien. Hal ini mendorong pengembangan teknik bidang bedah spinal untuk menciptakan inovasi yang mampu meningkatkan kemudahan pekerjaan dokter bedah dan kesejahteraan pasien.

Pada tahun 2020, inovasi teknik baru untuk bedah spinal semakin diminati untuk meningkatkan perawatan spinal dan hasil klinisnya. Inovasi adalah efisiensi yang mengarahkan pada peningkatan hasil dengan melibatkan penemuan atau teknologi baru.

Bedah spinal invasif minimal (minimally invasive spine surgery; MISS) adalah inovasi bedah spinal yang popularitasnya semakin meningkat saat ini. Tujuan MISS yaitu untuk meminimalkan morbiditas bedah dan mencapai hasil bedah yang sama seperti bedah spinal konvensional (bedah terbuka).

Keunggulan yang dimiliki MISS yaitu kerusakan minimal pada otot dan jaringan lain di dekatnya oleh insisi yang jauh lebih kecil dibandingkan teknik bedah konvensional. Melalui insisi tersebut, kemudian dimasukkan alat yang disebut retraktor tubular, sebuah alat berbentuk tabung yang kaku untuk menciptakan terowongan ke area masalah spinal.

Alat tersebut akan dengan lembut mendorong otot dan jaringan lunak di sekitar area tersebut. Setelah itu dimasukkan alat-alat kecil melalui terowongan tersebut untuk bekerja pada spinal target.

Dokter bedah juga akan menggunakan mikroskop bedah khusus untuk melihat gambaran spinal secara real-time. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit pada pasien, waktu yang dibutuhkan untuk tindakan dan masa rawat inap yang lebih pendek, serta pemulihan yang lebih cepat pasca operasi.

Kelayakan dan keamanan MISS tidak hanya diperuntukkan kasus dekompresi saraf, tetapi juga untuk manajemen metastasis dan trauma spinal. Berikut adalah macam-macam teknik bedah spinal invasif minimal :

1. Bedah spinal dengan bantuan endoskopi

Bedah spinal dengan bantuan endoskopi diklasifikasikan berdasarkan sifat endoskopi : endoskopik penuh, mikroendoskopik, dan endoskopi biportal yang penggunaannya disesuaikan dengan kondisi pasien.

Pembedahan spinal dengan bantuan endoskopi dilakukan dengan menggunakan pendekatan transforaminal dan pendekatan interlaminar di spinal lumbar. Teknik ini memudahkan dalam manajemen kasus seperti spondilitis, herniasi diskus dan stenosis spinal, khususnya pada lumbar.

Adapun keuntungan dari teknik ini diantaranya lebih sedikit trauma dari tindakan, dapat mempertahankan suplai darah epidural selama tindakan, dan minimal risiko timbulnya jaringan parut epidural dan fibrosis.

Permasalahan spinal yang tidak cocok untuk dikerjakan dengan teknik ini antara lain sindrom cauda equina, beberapa herniasi diskus besar, kelemahan tanpa radikulopati, dan adhesi fibrotik yang parah akibat riwayat bedah sebelumnya.


Baca Juga :


2. Pendekatan lumbar transforaminal invasif minimal untuk fusi interbody

Pendekatan lumbar transforaminal invasif minimal untuk fusi interbody (minimally invasive transforaminal lumbar approach for interbody fusion; MI-TLIF) dirancang untuk mengatasi keterbatasan fusi interbody lumbar posterior konvensional, terutama yang terkait dengan retraksi akar dan kantung teka yang luas dan berpotensi mengakibatkan komplikasi.

Pendekatan TLIF melibatkan akses langsung dan unilateral ke ruang diskus dengan membuka foramen saraf sehingga secara efisien dapat mendekati struktur posterior dan dapat mempertahankan struktur ligamen serta lamina serta sendi facet. MI-TLIF memodifikasi TLIF terbuka konvensional dengan mengurangi zona kerjanya menggunakan retraktor tubular dan mikroskop.

Pada teknik MI-TLIF biasanya akan dibuat insisi sebesar 1 cm di bawah fluoroskopi pada aspek lateral pedikel di belakang sendi facet dan dilakukan fiksasi sekrup pedikel unilateral atau bilateral perkutan. MI-TLIF dapat diterapkan untuk berbagai indikasi, seperti spondylolisthesis, herniasi diskus, stenosis spinal, atau gangguan degeneratif lumbar lainnya.

3. Pendekatan lumbar lateral invasif minimal untuk fusi interbody

Pendekatan lumbar lateral minimal invasif untuk fusi interbody (minimally invasive lateral lumbar approach for interbody fusion; MI-LLIF) memungkinkan untuk mengakses spinal anterior dan kolom tengah dari T12-L secara lateral.

Aksesibilitas ke berbagai tingkat spinal membuat LLIF memberikan kemudahan dalam manajemen deformitas spinal dewasa sagital dan koronal, terutama dengan listhesis lateral, dan deformitas spinal yang berdekatan.

Sebelum melakukan tindakan dengan teknik ini, dokter bedah harus meninjau radiografi polos anteroposterior dan lateral pasien, computed tomography (CT), dan pencitraan resonansi magnetik pasien dengan saksama untuk mengevaluasi patologi spinal dan melakukan perencanaan bedah yang optimal.

Krista iliaka dapat mengaburkan ruang diskus dan posisi pembuluh darah abdominopelvis rentan terhadap cedera terkait teknik pendekatan ini. MI-LLIF mungkin tidak cocok dan tidak diindikasikan untuk pasien yang pernah mengalami operasi retroperitoneal sebelumnya, stenosis kanal sentral yang parah, stenosis foraminal karena taji tulang lateral, dan spondylolisthesis parah.

Hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih teknik bedah invasif minimal ini adalah bahwa teknik ini memerlukan keahlian bedah dengan kurva belajar yang curam. Kurva belajar yang curam ini muncul dari tidak adanya sensasi taktil dan kesulitan mendapatkan orientasi anatomi karena koridor bedah yang sempit. Pengalaman bedah yang kurang akan menimbulkan risiko komplikasi lebih besar terkait hasil klinis.


Penulis : dr. Pamela Sandhya De Jaka

Referensi :

  • Cornwall GB, Davis A, Walsh WR, Mobbs RJ and Vaccaro A. Innovation and New Technologies in Spine Surgery, Circa 2020: A Fifty-Year Review. Front. Surg. 2020. 7:575318. Doi: 10.3389/fsurg.2020.575318
  • Yoon JW, Wang MY. The evolution of minimally invasive spine surgery: JNSPG 75th Anniversary Invited Review Article. J Neurosurg Spine. 2019;30:149–58.
  • Park J, Ham D-W, Kwon B-T, Park S-M, Kim H-J, Yeom JS. Minimally invasive spine surgery: Techniques, technologies, and indications. Asian Spine Journal. 2020;14(5):694–701.  
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaProduk Suplemen dan Vitamin Tidak Banyak Berguna untuk Kesehatan

Event Mendatang

Komentar (1)
Andryan Andreas Malonda
Posted at 10 July 2022 01:56

Sangat membantu dr Pamela..terima kasih sudah di shared

Komentar

Log in untuk komentar