sejawat indonesia

Nyamuk: Sang Kurir Penyakit Infeksi

Berada di negara beriklim tropis adalah salah satu alasan mengapa nyamuk merupakan salah satu binatang yang paling sering kita jumpai. Nyamuk menyenangi lingkungan dengan udara panas dan lembab, demi kepentingan pertumbuhan dan pertahanan hidupnya. Sambil hidup berdampingan dengan kita, beberapa jenis nyamuk bekerja siang dan malam sebagai kurir beberapa penyakit serius.

Siklus hidup nyamuk terdiri dari empat bagian yang terpisah, yaitu fase hidup sebagai telur, larva, pupa, kemudian dewasa.

Nyamuk betina dewasa, akan meletakkan telur-telurnya di air, atau meletakkannya pada tanah basah yang akan dibanjiri air, seperti yang dilakukan spesies Aedes. Kumpulan telur ini akan membentuk semacam rakit yang terapung di atas air, dan ada juga yang hanya sendiri dan tidak bergabung menjadi rakit. Pada nyamuk spesies Cullex dan Culiseta, rakit dari telur ini dapat menampung sampai 200 telur nyamuk. Sedangkan spesies seperti Anopheles, Ocheloratus, dan Aedes, tidak membuat rakit dan membiarkan telur mereka mengapung sendiri saja. Stelah 48 jam, biasanya telur nyamuk mulai menetas, atau mereka juga dapat bertahan sepanjang musim dingin pada tempat dengan suhu yang lebih rendah. Dalam fase hidup sebagai telur, air adalah hal yang esensial bagi mereka.

Setelah telur menetas, mereka kemudian berubah menjadi larva, hidup di permukaan air dan bernapas melalui tuba sifon. Spesies Anopheles tidak mempunyai tuba sifon, dan hanya berbaring secara paralel di permukaan air untuk mendapatkan oksigen. Jika merasa terganggu, larva nyamuk dapat masuk lebih dalam ke air dan meninggalkan daerah permukaan. Larva melakukan filtrasi terhadap materi organik untuk makan, dan bertumbuh sampai sepanjang 1 – 2 cm. Saat bertumbuh, larva nyamuk berganti kulit sampai kali keempat untuk berubah menjadi pupa.

Pupa adalah fase puasa dan istirahat bagi nyamuk. Walau begitu, pada fase pupa mereka tetap aktif bergerak sebagai respons dari pergerakan di habitat mereka. Mereka tetap hidup di air, mengapung pada permukaan dan bernapas dari dua tuba kecil. Di dalam bungkus pupa, mereka perlahan berkembang menjadi nyamuk dewasa. Setelah perkembangannya sempurna, bungkus pupa akan membuka, dan nyamuk dewasa sudah siap untuk terbang.

Nyamuk dewasa betina memiliki proboscis, yaitu semacam jarum halus untuk menghisap darah pada manusia. Proboscis tidak ditemukan pada nyamuk jantan. Darah manusia yang dihisap nyamuk betina tidak berfungsi sebagai sumber nutrisi baginya, melainkan sebagai sumber protein dan komponen lainnya yang dibutuhkan untuk reproduksi.

Saat nyamuk betina singgah di permukaan kulit manusia, proboscis digunakan untuk penetrasi ke bawah kulit. Pertama-tama, jarum akan digunakan untuk mengiris kulit manusia, kemudian nyamuk betina akan mencari pembuluh darah untuk dihisap. Saat darah masuk ke dalam pencernaannya, nyamuk betina akan memisahkan konten darah dengan air, menyaring lebih banyak sel-sel darah merah yang bernutrisi baginya. Tidak hanya menghisap darah manusia, nyamuk juga memasukkan air liur nya ke dalam pembuluh darah. Air liur dari nyamuk mengandung protein yang bersifat mengencerkan darah, atau antikoagulan, yang memudahkannya untuk menghisap darah manusia. Protein dari air liur yang dimasukkannya ke pembuluh darah, dianggap sebagai benda asing oleh sistem kekebalan tubuh manusia. Sebagai respon, bagian yang terkena tusukan nyamuk akan bengkak dan gatal. Bagian yang paling buruk dari semua itu adalah, terkadang setelah menghisap darah, nyamuk betina akan meninggalkan hadiah—virus, bakteri, atau parasit—untuk manusia.

Malaria

Anopheles betina adalah kurir bagi penyakit malaria. Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Anopheles betina mengambil parasit dari pembuluh darah orang yang terinfeksi malaria, dan kemudian menularkan parasit tersebut ke orang lain yang digigit olehnya setelah itu. Parasit Plasmodium bereproduksi dan berkembang di dalam tubuh Anopheles. Gejala yang ditimbulkan antara lain adalah demam menggigil, nyeri kepala, nyeri otot dan malaise. Malaria adalah penyakit berat yang dapat berakibat fatal, namun dapat disembuhkan dengan obat antimalaria.

Demam Dengue/ Demam Berdarah Dengue (DBD)

Di negara tropis, kurir DBD Aedes aegypti sudah tidak asing lagi di telinga penduduk. Nyamuk ini membawa virus dengue dari manusia terinfeksi ke manusia sehat, memindahkan virus dengue ketika sedang menggigit melalui air liurnya. Dan sekali seekor nyamuk membawa virus dengue, maka nyamuk tersebut akan membawa virus dengue sepanjang hidup dan dapat menginfeksi semua orang yang digigitnya sepanjang masa hidupnya, yang biasanya sepanjang tiga sampai empat minggu. Beberapa jenis nyamuk Aedes lainnya seperti Aedes albopictus, Aedes polynesiensis, dan Aedes scutellaris juga berperan sebagai vektor dari virus dengue.

Chikungunya

Virus chikungunya adalah virus yang menginfeksi manusia, disebarkan oleh nyamuk spesies Aedes albopictus dan Aedes aegypti. Gejala paling umum dari chikungunya adalah demam dan nyeri sendi. Gejala lainnya dapat termasuk sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, dan ruam tubuh. Penyakit ini telah menjadi outbreak di banyak negara di benua Afrika, Asia, Eropa, dan di Samudera Pasifik. Belum terdapat vaksin ataupun terapi definitif dari penyakit ini.

Demam Kuning

Demam kuning terjadi pada area tropis di Afrika dan Amerika, dan tidak terjadi di Asia. Aedes aegypti adalah spesies yang membawa infeksi penyakit ini. Demam kuning menyerupai gejala yang ditimbulkan oleh infeksi parasit malaria, tapi juga menimbulkan ikterus. Tidak terdapat terapi untuk keadaan ini, namun penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi.

Ensefalitis

Terdapat beberapa jenis ensefalitis atau radang otak yang disebabkan oleh virus yang dibawa nyamuk, seperti St. Louis, Western equinem, Eastern equinem, La Crosse dan West Nile. Gejala dari ensefalitis adalah demam tinggi, kaku kuduk, nyeri kepala, kebingungan, dan kelemahan. Nyamuk pembawa infeksi ini adalah nyamuk spesies Aedes atau Culiseta.

Zika

Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah dua vektor dari virus Zika, dan berhasil menyebarkan virus ini dari asalnya di Afrika Tengah sampai ke pasifik dan ke dunia bagian barat. Zika pertama kali ditemukan pada monyet macaque pada tahun 1947 di Uganda. Seringkali orang yang terinfeksi virus Zika tidak merasakan gejala yang berarti. Namun beberapa kasus mikrosefali—sebuah kondisi di mana terjadi defek pada tulang kepala dan ukuran otak, yang kemudian menyebabkan kecacatan saraf pada bayi baru lahir—diidentifikasi sebagai akibat dari infeksi virus Zika terhadap ibu hamil.

Nyamuk berperan di alam bebas sebagai makanan hewan lain, termasuk burung, kelelawar, capung, dan katak. Manusia bukan satu-satunya makhluk hidup yang disenangi oleh nyamuk. Mereka juga dapat mengambil darah dari kuda, hewan ternak, dan burung. Semua jenis nyamuk membutuhkan air untuk berkembangbiak, maka eradikasi dan kontrol dari populasi nyamuk biasanya melibatkan pembersihan dari genangan-genangan air atau penampungan air.

Terdapat lebih dari 3.000 spesies nyamuk, namun spesies-spesies yang telah disebutkan di atas adalah spesies yang paling banyak membawa penyakit-penyakit yang paling mematikan, dan mereka merupakan musuh bersama dalam eradikasi penyakit infeksi. Penyakit yang dibawa oleh nyamuk menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia setiap tahunnya, dengan jumlah yang terbanyak dialami oleh anak-anak di negara-negara berkembang.

Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaMitos dan Fakta Seputar Vaksin

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar