sejawat indonesia

Pelayanan Kesehatan Berbasis Nilai: Apa dan Bagaimana Menerapkannya?

Penyedia layanan kesehatan di berbagai negara kini beralih ke model perawatan berbasis nilai, di mana kompensasi mereka dikaitkan dengan status kesehatan pasien, bukan jumlah layanan yang diberikan.

Agar model perawatan berbasis nilai dapat bekerja secara efektif, data yang akurat dan terkini akan menjadi krusial. Organisasi kesehatan perlu menunjukkan bahwa prosedur dan tes yang lebih sedikit tidak mengganggu hasil perawatan pasien. Untuk melakukannya, mereka perlu mengalihkan fokus mereka ke perawatan pencegahan—misalnya, dengan menawarkan program pencegahan kepada pasien yang rentan terhadap penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya. Mereka perlu berinvestasi dalam teknologi yang mengumpulkan, menggabungkan, dan menganalisis data sehingga mereka dapat menyediakan data kepada lembaga pembiayaan—baik program pemerintah maupun perusahaan asuransi swasta—tentang dampak perubahan perawatan terhadap pengalaman pasien dan hasil kesehatan. 

Rumah sakit, misalnya, dapat mengukur kualitas perawatan dengan melacak penerimaan kembali dan pemeriksaan pencegahan serta dengan mensurvei pasien untuk menentukan seberapa puas mereka dengan perawatan yang mereka terima.

Apa itu Pelayanan Kesehatan Berbasis Nilai?

Perawatan berbasis nilai menggambarkan model pemberian layanan kesehatan yang difokuskan pada peningkatan hasil bagi pasien sekaligus menekan biaya layanan kesehatan. 

Dalam model perawatan berbasis nilai, biaya perawatan kesehatan didasarkan pada dampak atau hasil yang didapatkan pasien, bukan jumlah prosedur dan perawatan yang profesional kesehatan lakukan. Sehingga, itu akan memotivasi pelayanan kesehatan untuk fokus pada kualitas perawatan, kinerja, dan kepuasan pasien.

Perbandingan Perawatan Kesehatan Berbasis Nilai dengan Perawatan Berbasis Volume Perawatan

Dengan berfokus pada hasil bagi pasien, maka itu akan menyelaraskan perawatan dengan bagaimana pasien mengalami kesehatan mereka. Dalam konteks ini, hasil kesehatan dapat dijelaskan dalam 3 hal: Kemampuan, Kenyamanan, dan Ketenangan. 

Kemampuan adalah kemampuan pasien untuk melakukan hal-hal yang mendefinisikan mereka sebagai individu dan memungkinkan mereka menjadi diri mereka sendiri. Hal ini sering dilacak dengan ukuran fungsional. Kenyamanan adalah kelegaan dari penderitaan fisik dan emosional. Selain mengurangi rasa sakit, meningkatkan kenyamanan pasien memerlukan penanganan tekanan dan kecemasan yang sering menyertai atau memperburuk penyakit. Ketenangan adalah kemampuan untuk hidup normal saat mendapatkan perawatan. Ini mencakup kebebasan dari kekacauan yang sering dialami pasien dalam sistem pemberian perawatan kesehatan, dan ini sangat penting bagi orang dengan kondisi kronis dan jangka panjang. Perawatan yang meningkatkan hasil dalam ketiga dimensi tersebut akan menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pasien.


BACA JUGA:


Manfaat Model Pelayanan Kesehatan Berbasis Nilai

Manfaat yang diharapkan dari model perawatan berbasis nilai antara lain adalah meningkatkan hasil kesehatan pasien, membantu penyedia layanan menggunakan sumber daya mereka secara lebih efisien, dan meningkatkan status finansial penyedia layanan.

Hasil yang lebih baik bagi pasien. Untuk meningkatkan hasil bagi pasien, penyedia layanan berbasis nilai bertujuan untuk mengubah perilaku pasien dengan mengedukasi mereka tentang bagaimana pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat dapat membantu mencegah penyakit dan komplikasi tertentu. Model layanan berbasis nilai umumnya mengharuskan dokter untuk mengembangkan rencana layanan yang dipersonalisasi bagi pasien mereka.

Peningkatan kepuasan pasien. Kepuasan pasien dapat dikaitkan secara langsung tidak hanya dengan hasil kesehatan yang lebih baik, termasuk penurunan angka kematian dan komplikasi, tetapi juga dengan peningkatan keselamatan pasien (misalnya, dengan menghindari kesalahan pengobatan dan infeksi terkait perawatan kesehatan) dan penurunan angka rawat inap ulang di rumah sakit.

Biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah. Mendorong pasien untuk menjadi mitra aktif dalam perawatan mereka sendiri adalah salah satu kunci untuk mengurangi biaya perawatan kesehatan.

Strategi Menerapkan Perawatan Berbasis Nilai

Meningkatkan nilai dalam perawatan kesehatan bukanlah cita-cita utopis yang mustahil dicapai. Di seluruh dunia, organisasi penyedia layanan perawatan kesehatan—dalam berbagai pengaturan pembayaran, dengan berbagai struktur regulasi dan berbagai tradisi perawatan—telah menunjukkan hasil kesehatan yang jauh lebih baik bagi pasien, biasanya dengan biaya keseluruhan yang lebih rendah. Penelitian selama lebih dari satu dekade terhadap organisasi-organisasi ini menjelaskan framework yang jelas untuk transformasi menuju perawatan berbasis nilai.

Framework tersebut dapat memandu organisasi dalam membangun sistem perawatan kesehatan berbasis nilai. Transformasi ini dimulai ketika organisasi mengidentifikasi dan memahami segmen pasien yang kesehatannya dan keadaan terkaitnya menciptakan serangkaian kebutuhan yang konsisten. Tim pengasuh multidisiplin yang berdedikasi dan berlokasi bersama merancang dan memberikan solusi komprehensif untuk kebutuhan tersebut. Tim terpadu ini mengukur hasil kesehatan dari perawatannya untuk setiap pasien dan biaya layanannya, lalu belajar dari informasi tersebut untuk mendorong peningkatan berkelanjutan dalam perawatan dan efisiensi. 


Framework Pelayanan Kesehatan Berbasis Nilai


Akhirnya, seiring dengan peningkatan hasil kesehatan, bukti perawatan yang lebih baik menciptakan peluang bagi tim untuk melayani lebih banyak pasien melalui kemitraan yang diperluas.

Berbagi pemahaman tentang kebutuhan kesehatan pasien

Di seluruh sektor perekonomian, penyedia layanan akan mengatur penawaran mereka berdasarkan sekumpulan pelanggan yang kebutuhannya serupa. Misalnya, penyedia layanan transportasi. Transportasi adalah sektor ekonomi yang sangat luas. Layanannya berkisar dari jet yang mengirimkan berton-ton kargo yang sensitif terhadap waktu hingga drone yang mengirimkan kantong darah satu per satu, dan dari bus hingga skuter listrik sewaan. Dalam setiap kasus, perusahaan transportasi menyesuaikan layanannya dengan kebutuhan segmen pelanggannya.

Pelayanan kesehatan adalah pengecualian. Dalam sistem pelayanan kesehatan, sebagian besar layanan diatur berdasarkan penyedia layanan. Ahli endokrinologi berpraktik dalam kelompok dengan ahli endokrinologi lain, seperti halnya ahli jantung, ahli mata, dan ahli penyakit kaki. Seorang pasien diabetes, yang mungkin membutuhkan layanan terkoordinasi—atau, lebih baik lagi, terintegrasi—dari berbagai dokter ini, harus merangkap sebagai organizer pelayanan. Kegagalan umum layanan kesehatan untuk menyusun berdasarkan kebutuhan pasien merupakan penyebab ketidaknyamanan dan kurangnya layanan terintegrasi. Kegagalan menyusun berdasarkan apa yang umum dan rutin juga menambah beban bagi layanan pembiayaan, yang terlalu sering harus berimprovisasi untuk memecahkan masalah rutin. Ketidaksesuaian struktural ini merupakan akar penyebab mengapa pelayanan kesehatan sangat mahal dan tidak memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien.

Agar efektif dan efisien, perawatan kesehatan harus diatur berdasarkan segmen pasien dengan serangkaian kebutuhan kesehatan yang sama, seperti "orang dengan nyeri lutut" atau "lansia dengan berbagai kondisi kronis." Pengaturan perawatan dengan cara ini memungkinkan tim klinis mengantisipasi kebutuhan pasien yang konsisten dan menyediakan layanan yang sering dibutuhkan secara efisien, serta melakukan hal-hal umum dengan baik. Efisiensi yang diberikan dengan menyusun perawatan berdasarkan segmen pasien membebaskan dokter dari kesulitan untuk mengkoordinasikan layanan yang dibutuhkan secara rutin. Hal tersebut juga memungkinkan mereka untuk mempersonalisasi layanan untuk pasien individual yang mungkin memiliki kebutuhan agak berbeda.

Merancang solusi komprehensif untuk meningkatkan hasil kesehatan

Dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan umum segmen pasien, tim dapat merancang dan memberikan perawatan yang menyediakan solusi komprehensif bagi pasien atau keluarga. Ketika tujuan perawatan bergeser dari mengobati menjadi menyelesaikan kebutuhan pasien, tim perawatan dapat menangani kebutuhan klinis pasien dan mulai menangani kebutuhan nonklinis yang, jika tidak terpenuhi, dapat merusak kesehatan pasien. Misalnya, klinik untuk pasien migrain mungkin tidak hanya menyediakan terapi obat tetapi juga konseling psikologis, terapi fisik, dan pelatihan relaksasi. 

Demikian pula, klinik untuk pasien kanker mungkin menyediakan bantuan transportasi sebagai layanan bagi mereka yang kesulitan untuk pergi ke jadwal kemoterapi rutin. Memperluas dan mengintegrasikan layanan yang diberikan kepada pasien akan menghasilkan hasil yang lebih baik dengan mengidentifikasi dan menangani kesenjangan atau hambatan yang merusak hasil kesehatan pasien.

Integrasikan tim perawatan & pembelajaran

Penerapan solusi multifaset memerlukan tim khusus yang diambil dari berbagai disiplin ilmu, yang banyak di antaranya biasanya tidak dianggap sebagai profesi medis. Tim yang efektif mengintegrasikan layanan, mengurangi atau bahkan menghilangkan kebutuhan akan koordinator. Anggota tim seringkali ditempatkan bersama, memungkinkan komunikasi informal yang intens, melengkapi saluran komunikasi formal untuk memastikan perawatan yang efektif dan efisien. Yang penting adalah berpikir bersama untuk meningkatkan dan mempersonalisasi perawatan dan pembelajaran bersama, sehingga hasil kesehatan meningkat seiring dengan pengalaman. 

Struktur tim juga dapat diperluas di seluruh area, memperluas pengetahuan terkini ke dokter yang tinggal di daerah terpencil dan memungkinkan perawatan kelas dunia diberikan secara lokal daripada mengharuskan pasien untuk bepergian.

Mengukur hasil dan biaya kesehatan

Sudah menjadi rahasia umum dalam dunia bisnis bahwa manajemen memerlukan pengukuran. Karena menyadari bahwa tujuan utama perawatan kesehatan adalah meningkatkan kesehatan pasien, sudah menjadi aksioma bahwa tim perawatan kesehatan harus mengukur hasil kesehatan serta biaya pemberian perawatan untuk setiap pasien.

Selain itu, kurangnya data hasil kesehatan dan biaya yang akurat saat ini, berperan besar dalam menghambat inovasi di pelayanan kesehatan.

Pengukuran hasil memungkinkan tim mengetahui bahwa mereka berhasil. Mengukur hasil kesehatan juga menyediakan data yang dibutuhkan untuk meningkatkan perawatan dan efisiensi. 

Hasil pengukuran dikelompokkan berdasarkan segmen pasien—hasil yang paling penting bagi pasien dengan gagal jantung kongestif sangat konsisten sekaligus sangat berbeda dari hasil yang paling penting bagi perempuan yang sedang hamil. Namun, dalam setiap segmen pasien tertentu, pasien mendefinisikan kesehatan dalam hal kemampuan, kenyamanan, dan ketenangan, seperti yang dijelaskan di atas, dan dimensi-dimensi ini biasanya dapat ditangkap dalam 3 hingga 5 ukuran. Misalnya, pria yang menjalani operasi kanker prostat paling mengkhawatirkan gangguan umum dari prosedur tersebut—inkontinensia, impotensi, dan depresi—serta waktu istirahat dari pekerjaan untuk pemulihan.

Selain hasil kesehatan, tim harus mengukur biaya layanan mereka untuk setiap pasien. Metodologi pengelompokan biaya dapat menyediakan data yang dibutuhkan tim untuk menunjukkan nilai perawatan dan mengidentifikasi area untuk meningkatkan efisiensi mereka.

Memperluas kemitraan

Mengorganisasi pasien dengan kebutuhan bersama dan menunjukkan nilai yang lebih baik dalam perawatan, menciptakan peluang untuk memperluas kemitraan dan meningkatkan hasil kesehatan bagi lebih banyak orang. 

Misalnya, dengan bukti perawatan yang memiliki lebih sedikit komplikasi dan memungkinkan karyawan untuk kembali bekerja lebih cepat, pemberi kerja semakin bersedia untuk membuat kontrak langsung dengan penyedia layanan dan bahkan membayar lebih banyak per episode perawatan daripada sebelumnya, karena pemulihan yang lebih cepat dan lebih menyeluruh mengurangi biaya pemberi kerja lainnya seperti yang terkait dengan ketidakhadiran. 

Kemitraan di antara organisasi klinis juga dapat berkembang seiring dengan tim yang memperoleh keahlian dan kemampuan untuk bekerja di lebih banyak tahap siklus perawatan atau lebih banyak lokasi. Tim yang terintegrasi dapat bekerja dengan mitra karena berbagai alasan, seperti menggunakan teknologi baru untuk berbagi informasi dengan pasien, mendukung dokter di pedesaan saat mereka memberikan perawatan kepada pasien di dekat rumah, atau menawarkan layanan untuk mendukung perubahan gaya hidup di suatu komunitas. 

Ini adalah kemitraan alami karena tujuan bersama untuk menciptakan nilai tinggi dan mencapai hasil kesehatan yang lebih baik bagi pasien menyelaraskan kepentingan pasien, anggota keluarga, pemberi kerja, rencana kesehatan, dan dokter, serta pemasok teknologi medis yang layanannya dapat memfasilitasi hubungan ini.

Kesimpulan 

Pergeseran ke perawatan berbasis nilai merupakan perubahan mendasar dalam cara pemberian dan pembiayaan pelayanan kesehatan. Dengan berfokus pada hasil pasien daripada volume layanan, hal ini menjanjikan terciptanya sistem layanan kesehatan yang lebih efisien, efektif, dan berpusat pada pasien. 

Namun, transisi tersebut tidak akan berjalan tanpa tantangan, dan para profesional kesehatan harus beradaptasi dengan model baru pemberian layanan, penggantian biaya, dan berbagai bentuk kolaborasi yang menyertainya. 

Pada akhirnya, perawatan berbasis nilai menawarkan harapan tentang pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk semua—baik itu pasien, penyedia layanan, hingga pihak asuransi.


Referensi:

  • Teisberg E, Wallace S, O'Hara S. Defining and Implementing Value-Based Health Care: A Strategic Framework. Acad Med. 2020 May
  • Accounting for Social Risk Factors in Medicare Payment: Identifying Social Risk Factors. Washington (DC): National Academies Press (US); 2016 Jan 12. Appendix A, Overview of Medicare Value-Based Payment Programs.
  • Basics of Value-Based Care, Centers for Medicare & Medicaid Services, Last Modified: 11/21/2024
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaRekomendasi Panduan untuk Penggunaan AI di Pelayanan Kesehatan

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar