Keguguran Janin: Dari Usia, Riwayat Kehamilan, hingga Pendekatan Molekuler
Pendekatan Molekuler
Perempuan dengan kehamilan sehat, menurut studi baru dari sebuah tim yang dipimpin oleh para peneliti di Weill Cornell, cenderung menunjukkan perubahan berbeda dalam aktivitas gen kekebalan tubuh. Biasanya dimulai pada awal kehamilan. Sedangkan, perempuan dengan kondisi kehamilan yang rentan dan rumit cenderung menunjukkan perubahan aktivitas gen. Studi tersebut dirancang untuk menemukan prediktor molekuler awal dari preeklampsia sindrom hipertensi, keguguran, dan hasil kehamilan lain yang merugikan. Dilakukan pada ibu hamil dengan gangguan autoimun lupus, yang menghadapi risiko yang relatif tinggi dari hasil tersebut. Lebih dari setengah 200 ibu hamil yang diteliti adalah pasien lupus, hasilnya adalah modulasi sistem kekebalan tubuh selama kehamilan sangat mirip pada perempuan dengan dan tanpa penyakit lupus. "Temuan ini membantu kita memahami lebih jauh tentang kehamilan, bukan hanya pada ibu hamil dengan lupus, tetapi juga kehamilan pada umumnya," kata Dr. Virginia Pascual, Direktur Drukier Institut Kesehatan Anak-anak Gale dan Profesor Pediatrics Ronay Menschel di Weill Cornell Medicine. "Ada implikasi di sini untuk memprediksi hasil kehamilan yang merugikan dan juga untuk mengidentifikasi target terapi untuk mencegah hasil tersebut," kata Dr. Jane Salmon, seorang profesor kedokteran di Weill Cornell Medicine sekaligus asisten penulis penelitian. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa komplikasi seperti itu, bahkan pada ibu hamil tanpa lupus, setidaknya sebagian disebabkan oleh regulasi yang tidak tepat dari sistem kekebalan ibu yang harus dijinakkan selama kehamilan untuk memungkinkan toleransi sebagian dari jaringan janin yang tergolong "asing". Dari tahun 2003 dan selama lebih dari satu dekade sesudahnya, Dr. Salmon dan rekan mendaftarkan lebih dari 700 ibu hamil, sekitar setengahnya adalah penderita lupus, untuk penelitian yang disebut PROMISSE. Penelitian yang dirancang untuk mengungkap faktor risiko dari kehamilan yang merugikan. Untuk studi baru, Dr. Salmon dan Pascual serta rekan-rekan mereka menggunakan sampel darah dan data klinis lainnya dari kelompok yang terdaftar pada 2003-2013, termasuk 92 ibu hamil yang menderita lupus dan 43 ibu hamil yang tidak memiliki kelainan tersebut. Analisis dari pola aktivitas gen dalam sel darah putih ibu hamil menunjukkan bahwa pada perempuan sehat dengan kehamilan yang normal, elemen kunci dari sistem kekebalan tubuh cenderung tenang sesaat setelah pembentukan kehamilan, dan cenderung tetap tenang sepanjang kehamilan. "Kejutan bagi kami adalah ketika kami melihat data untuk ibu hamil dengan lupus yang memiliki kehamilan yang tidak rumit," kata Dr. Pascual. "Mereka mulai, seperti yang diharapkan, dengan tingkat aktivitas yang lebih tinggi di jalur kekebalan tubuh ini, tetapi begitu mereka hamil, jalur kekebalan tubuh ini banyak dimodulasi seperti halnya pada ibu hamil tanpa lupus." Sebaliknya, pada ibu hamil yang mengalami preeklampsia atau komplikasi serius lainnya, jalur kekebalan ini diturunkan ke tingkat yang lebih kecil dari tingkat dasar mereka, atau tidak sama sekali. Dalam sebuah studi terpisah terhadap 25 ibu hamil sehat yang menjalani fertilisasi in vitro, para peneliti mengamati jejak gen kekebalan yang sama dan menemukan bahwa pola-pola ini mulai muncul pada permulaan kehamilan, dengan implantasi embrio. Temuan ini, jika dikonfirmasi dalam kelompok yang lebih besar, dapat mengarah pada pengembangan tes diagnostik awal yang memprediksi komplikasi kehamilan, dan pada akhirnya perawatan yang meredam elemen spesifik dari sistem kekebalan tubuh untuk melindungi ibu hamil dari komplikasi. "Jika kita dapat mengidentifikasi jalur untuk menargetkan dengan obat-obatan untuk mencegah preeklampsia pada pasien lupus," kata Dr. Salmon, "kita dapat segera mempertimbangkan pendekatan pengobatan yang sama untuk melindungi ibu hamil yang tidak memiliki lupus tetapi memiliki biomarker risiko tinggi yang serupa di awal dalam kehamilan." Temuan tersebut bisa menjadi langkah awal pencegahan keguguran dan kematian janin pada berbagai kondisi kehamilan. Keguguran janin merupakan kejadian yang cukup sering terjadi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan angka keguguran sebesar 3,5 juta per tahun dari jumlah kelahiran 5 Juta jiwa per tahun.Sumber:
-
Role of maternal age and pregnancy history in risk of miscarriage: prospective register based study. BMJ, 2019; l869 DOI: 10.1136/bmj.l869
-
The Journal of Experimental Medicine, 2019; jem.20190185 DOI: 10.1084/jem.20190185
Log in untuk komentar