sejawat indonesia

Kepemimpinan Ideal untuk Pelayanan Kesehatan Optimal

Secara historis, gaya kepemimpinan memiliki konteks yang luas dan tidak spesifik untuk suatu industri atau sektor, namun selama beberapa dekade terakhir, dengan tekhnologi yang berkembang pada tingkat eksponensial, gagasan “satu ukuran cocok untuk semua” tidak lagi layak. 

Di Negara-negara tertentu, tingkat pendidikan dan pengetahuan formal diperlukan untuk menjalankan fasilitas kesehatan, sedangkan di wilayah lain keahlian yang dibutuhkan tidak semaju itu, utamanya pada Negara-negara berkembang.

Rumah sakit serta pusat layanan kesehatan lainnya bersifat progresif dan terus mengalami perkembangan mengikuti kemajuan teknologi. Saat mesin baru diciptakan dan terobosan ilmiah pada obat-obatan ataupun vaksin ditemukan, layanan kesehatan harus merespon secara tepat waktu untuk menghindari dampak negatif dari pasien yang ditangani.  

Profesi medis adalah lingkungan dengan pemicu stres yang kuat dan memerlukan tindakan serba cepat, serta kualitas tertentu dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk menjalankan fasilitas kesehatan secara efektif. 

Beberapa peneliti menyatakan bahwa berpikir kritis adalah faktor terpenting ketika seseorang belajar menjadi seorang pemimpin, sementara yang lain tidak setuju dan mengatakan bahwa kreativitas harus ditekankan. Kesimpulan yang pertama lebih cenderung diterima, sebab bidang medis bersifat analitis dan objektif, sehingga memerlukan pendekatan serupa untuk mempertahankan reputasi rumah sakit dalam mencapai hasil yang diharapkan. 

Norzailan et.al menggambarkan kompetensi kepemimpinan pada industri kesehatan cukup signifikan perbedannya dengan gaya kepemimpinan secara umum. Mereka mengusulkan lima metode pemikiran strategis yang menambah nilai tinggi para pemimpin dan gaya manajemen individu. 

Perspektif Sistem

Ini memerlukan perspektif mikro dan makro dari prosedur front-end serta aktivitas internal dalam suatu organisasi untuk memahami hubungan kompleks antara setiap komponen yang menciptakan keterkaitan dengan fungsi-fungsi yang vital. 

Hal tersebut memungkinkan para pemimpin untuk mengetahui transaksi ujung ke ujung dari semua aspek dan memberikan pandangan luas tentang apakah semua departemen bekerja sama secara efisien. 

Misalnya, dalam industri perawatan kesehatan, ada kasus medis tertentu yang memerlukan pembedahan atau perhatian mendesak, dan tindakan ini membutuhkan ruangan lain, tempat tidur atau ruang operasi (dan ada ruang terbatas). Seorang manajer rumah sakit perlu memahami terminologi medis yang rumit dan faktor-faktor yang akan mendukung keputusan profesional untuk memindahkan pasien.

Intent focused 

Pikiran yang didorong oleh tujuan tertentu. Seorang profesional dengan atribut ini dapat melihat fokus jangka panjang organisasi dan mengantisipasi perubahan lingkungan di masa depan. 

Pembicaraan tentang masalah kemajuan tekhnologi dan situasi dapat diturunkan dan diaplikasikan dalam pemberian pelayanan kesehatan yang berkesinambungan. Jika seseorang tidak dapat memperkirakan kebutuhan organisasi, tidak fokus pada tujuan jangka panjang, atau tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan medis, maka sistem akan gagal secara keseluruhan. 

Intelegent opportunism 

Kompetensi ketiga ini, di mana seorang pemimpin dapat mengevaluasi peluang baru untuk menyesuaikan strategi mereka dengan lingkungan yang terus berkembang. 

Sebuah studi yang dilakukan oleh salavati et.al menunjukkan bahwa sebagian besar profesional dapat menilai situasi dengan menggunakan metode pemikiran strategis ini, namun tidak berkembang sebaik mungkin.

Berpikir dalam Waktu

Kompetensi ini mengacu pada kemampuan untuk menghubungkan masa kini, masa lalu, dan masa depan bersama-sama yang membantu dalam memahami kesenjangan antara lingkungan saat ini dan lingkungan yang ideal di masa depan. 

“penghargaan pada masa lalu, memberi rasa kesinambungan dengan apa yang mungkin untuk dicapai”, metode pemikiran strategis ini memungkinkan para pemimpin untuk membuat keputusan tentang peristiwa terkini berdasarkan pengalaman masa lalu. 

Hypotesis-Driven 

Mengacu pada perencanaan untuk masa depan yang belum diketahui dengan menguji asumsi untuk merencanakan kejadian tertentu. Untuk industri pelayanan kesehatan, penting untuk mengantisipasi setiap peristiwa yang mengancam, apakah itu serangan teroris maupun pasien gangguan jiwa yang menyiksa pasien bangsal lain akan memerlukan rencana darurat. 


Baca Juga:


Dari tinjauan literatur, terdapat 13 penelitian selama rentang waktu 13 tahun yang menunjukkan peningkatan besar dalam kolaborasi staf dan hasil pasien berdasarkan fasilitas yang menerapkan pembangunan tim dan latihan komunikasi. 

Tinjauan naratif oleh Weaver, Dy, dan Rosen menunjukkan bahwa setiap tahun, latihan membangun tim meningkatkan hasil kerja pasien yang lebih baik. Semakin banyak komunikasi dan kerja sama ditegakkan di fasilitas kesehatan, menunjukkan penurunan angka morbiditas dan mortalitas serta hasil yang diharapkan lebih sering terpenuhi. 

Komunikasi adalah faktor kunci dari setiap tim yang efektif dan mampu berinteraksi secara konstruktif yang menggabungkan kolaborasi di antara anggota tim dalam mempromosikan keterampilan manajemen yang kuat untuk semua staf, sehingga memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan pasien secara lebih efisien. 

Seorang pemimpin yang dapat menjembatani kesenjangan antara layanan yang diterima pasien dan keterampilan komunikasi dasar yang dibutuhkan oleh para profesional medis, merupakan atribut manajemen yang penting dari pemimpin layanan kesehatan. 

Hal tersebut menunjukkan hubungan positif lain antara memperoleh keterampilan kepemimpinan dan hasil akhir dari perawatan pasien. 

Berbagai asosiasi telah berperan penting dalam mengidentifikasi aspek-aspek yang membentuk pemimpin yang lebih baik dan menciptakan kerangka kompetensi dan perangkat manajemen yang secara positif memengaruhi hasil perawatan kesehatan dan pasien. 

Konsep sederhana seperti pemikiran strategis dan keterampilan pemecahan masalah telah diadaptasi untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan untuk fokus pada manajemen Rumah Sakit, serta area fokus yang memungkinkan pemimpin masa depan memasuki profesi dengan pengetahuan industri dan keterampilan penting yang akan menjalankan administrasi rumah sakit secara efisien. 

Salah satu model alternatif menggunakan persamaan struktural mengusulkan bahwa staf perawat yang sudah memiliki pengalaman praktis di lingkungan rumah sakit dan memahami hasil pasien yang diharapkan, dapat terampil untuk mengambil peran manajemen. 

Melalui kelima elemen tersebut, perawat secara konsekuen meningkatkan kepuasan terhadap profesinya dan merasa diberdayakan dalam posisinya sebagai pemimpin. Kepemimpinan transformasional menunjukkan peluang besar untuk mengurangi hasil pasien yang gagal dan meningkatkan kualitas perawatan. 

Selain itu, juga mampu memangkas proses mempekerjakan seorang manajer baru. Mereka yang belajar untuk menduduki posisi kepemimpinan rumah sakit umumnya bukan perawat atau dokter bersertifikat, jadi mengembangkan keterampilan staf saat ini adalah konsep menarik yang dapat melihat peningkatan hasil pasien di banyak fasilitas kesehatan.

Minat dan perhatian yang tumbuh pada industri kesehatan dan kepemimpinan telah dilihat di seluruh dunia, dan para peneliti memahami karakteristik lingkungan rumah sakit yang rumit, menyadari bahwa keterampilan, pengetahuan, dan sikap adalah atribut penting, untuk pemimpin yang efektif. 

Profesi medis memiliki manfaat yang komprehensif dan jelas untuk meningkatkan hasil pasien yang diharapkan. Seorang pemimpin yang efektif adalah individu yang dapat menyatukan tim untuk berkolaborasi demi kemajuan pasien dan perawatan yang mereka berikan serta memiliki pengetahuan dan pengalaman industri. 

Selama bertahun-tahun, gaya kepemimpinan telah dimasukkan sebagai model umum yang dapat digunakan di berbagai industri. Namun, dengan kemajuan teknologi dan inovasi ilmiah yang merajalela di bidang medis, keterampilan kepemimpinan khusus diperlukan untuk mengelola fasilitas kesehatan dengan benar. 

Dari mampu memahami gambaran yang lebih besar tentang bagaimana prosedur medis yang berbeda dan hasil pasien saling terkait satu sama lain, hingga berfokus pada strategi jangka panjang yang akan mengantisipasi perubahan yang potensial dalam industri. 

Memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan seorang profesional medis yang sudah mengetahui bidang yang dijalaninya selama bertahun-tahun, adalah metode ideal yang perlu dibudayakan dalam membentuk kepemimpinan yang paling efektif.

PenulisSuci Sasmita, S.Ked.   

Referensi:

  • Norzailan, Z., Othman, R. B., & Ishizaki, H. (2016). Strategic leadership competencies: What is it and how to develop it?Industrial and Commercial Training, 48(8). https://doi.org/10.1108/ICT-04-2016-0020.
  • Begun, J. W., Butler, P. W., & Stefl, M. E. (2018). Competencies to what end? Affirming the purpose of healthcare management.
  • Journal of Health Administration Education Garman, A. N., Standish, M. P., & Wainio, J. A. (2020). Bridging worldviews: Toward a common model of leadership across the health professions. Health Care Management Review.

Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaMembongkar Mispersepsi Makanan Sehat Menolong Penderita Masalah Sendi

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar