sejawat indonesia

WHO: Polusi Udara Salah Satu Faktor Risiko Kesehatan Mental

Depresi dan kecemasan terus menjadi dua masalah paling merajalela yang dihadapi dunia. Jumlah kasus yang mengkhawatirkan seputar depresi dan kecemasan telah menimbulkan kekhawatiran tentang sumber pandemi kesehatan mental ini.

Meskipun tabu dan bungkam seputar narasi kesehatan mental, banyak kasus yang tidak dilaporkan. Situasi ini bisa menjadi belum pernah terjadi sebelumnya jika kasus-kasus yang terabaikan ini muncul kembali. Pendorong pandemi kesehatan mental ini bukan hanya satu, tetapi beberapa. Dalam sebuah temuan yang mengejutkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut polusi udara sebagai salah satu faktor utama yang mendorong intensitas masalah kesehatan mental.

Bagaimana Polusi Udara menjadi Penyebab Kecemasan dan Depresi

Terdapat bukti yang mengkhawatirkan bahwa kualitas udara yang buruk berkaitan dengan peningkatan risiko kecemasan dan depresi, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui hubungan ini. Polusi udara, yang sering kali mengandung partikulat, nitrogen dioksida, dan ozon, diketahui dapat membahayakan otak karena dapat mencapai aliran darah dan otak. Hal ini dapat menyebabkan peradangan yang berpotensi memicu masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Selain itu, paparan polusi udara jangka panjang dapat memperparah stres, kecemasan, dan bahkan dapat memicu depresi, terutama di wilayah perkotaan.

Dampak pada Otak

Polusi udara kemungkinan dapat menembus darah otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif, yang nantinya dapat menyebabkan timbulnya kondisi kesehatan mental.

Jalur potensial dari partikel materi/partikel materi biologis yang menyebabkan efek buruk pada kesehatan otak.

 

Peningkatan Risiko Kondisi Kesehatan Mental

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa ada korelasi langsung antara paparan polusi udara yang mungkin dapat dikaitkan dengan tingginya tingkat depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya, dan ini menjadikan polusi udara sebagai ancaman besar bagi kesehatan mental seseorang.

Penurunan Kualitas Mental

Polusi udara dapat menyulitkan Anda untuk menghabiskan waktu di luar ruangan, mengganggu pola tidur, dan bahkan dapat menurunkan kesejahteraan Anda secara keseluruhan. Hal ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental, karena kondisi kesejahteraan yang terganggu dapat memperburuk depresi dan kecemasan.

Lebih mengancam bagi Populasi Rentan

Anak-anak dan individu dengan kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya termasuk dalam kategori rentan dan lebih rentan tertular penyakit-penyakit ini. Telah diketahui bahwa populasi yang rentan tersebut mungkin sangat rentan terhadap dampak negatif polusi udara terhadap kesehatan mental.


BACA JUGA:

 


Diperlukan Penelitian Lebih Lanjut

Meskipun terdapat sumber kuat yang mendukung hubungan antara polusi udara dan kesehatan mental yang buruk, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk sepenuhnya memahami mekanisme bagaimana polusi udara dapat memengaruhi otak dan kesehatan mental. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya mempelajari faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan saat mempelajari masalah kesehatan mental. Selain itu, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang membantu mengurangi paparan, seperti menghindari area dengan lalu lintas padat, tetapi pemerintah juga perlu menerapkan kebijakan ini secara terkoordinasi.


Referensi:

  1. Air pollution damages young brains, WHO, 2025
  2. Bhui K, Newbury JB, Latham RM, Ucci M, Nasir ZA, Turner B, O'Leary C, Fisher HL, Marczylo E, Douglas P, Stansfeld S, Jackson SK, Tyrrel S, Rzhetsky A, Kinnersley R, Kumar P, Duchaine C, Coulon F. Air quality and mental health: evidence, challenges and future directions. BJPsych Open. 2023 Jul 5;9(4):e120. doi: 10.1192/bjo.2023.507. PMID: 37403494; PMCID: PMC10375903.
Tags :
Artikel sebelumnya5 Vitamin Terbaik Penghilang Stres
Artikel selanjutnyaKepuasan Pasien adalah Indikator yang Berbahaya?

Event Mendatang

Komentar (0)
Komentar

Log in untuk komentar